Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/7848
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Sirait, Ningrum Natasya | - |
dc.contributor.advisor | Lubis, Elvi Zahara | - |
dc.contributor.author | Hondro, Albert | - |
dc.date.accessioned | 2018-01-29T08:37:53Z | - |
dc.date.available | 2018-01-29T08:37:53Z | - |
dc.date.issued | 2006-09-07 | - |
dc.identifier.uri | https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/7848 | - |
dc.description.abstract | Keberadaan yayasan di Indonesia sudab sangaL dikenal oleh masyarakat karena sejak berdirinya yayasan diakui sejak zaman pendudukan Belanda di Indonesia. Berbagai macam yayasan dengan berbagai karakteristiknya dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari . Sebelum keluamya Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang yayasan, yayasan banyak disalah gunakan oleh pendiri-pendiri yayasan untuk menghimpun dana mereku yang dimanfaatkan sebagai wadah usaha dengan mendapat beberapa kemudahan, sehingga banyak para pemilik modal mendirikan yayasan. Dalam hal ini kekuasaan pemilik modal atas pendiri yayasan sangat absolut, sehingga kewenangan pengurus berada dibawah kekuasaan pendiri. Walaupun yayasan memiliki harta kekayaan yang terpisah dari barta pribadi pendirinya. akan tetapi harta tersebut dikelola sepenuhnya oleh pengurus sebagai organ yayasan yang memilih judul duty terhadap harta keka}aan yayasan. Kekayaan yayasan yang dipisahkan merupakan modal bagi usaha yayasan yang berasal dari modal para pendiri sebagai modal awal dan modal dari donatur sebagai sumbangan-swnbangan. Kekayaan tersebut juga merupakan konsekuensi yayasan sebagai badan hukum dalam arti bukanlah merupakan kekayaan para pendiri yayasan dan juga bukan merupakan kekayaan organ yayasan. akibatnya para pendiri yayasan berikut organ yayasan tidak akan mendapat manfaat apapun dari kekayaan yayasan dan hasil kekayaan dan kegiatan usaha yayasan tersebut. Oleh sebab itu kekayaan yayasan lebih merupakan sebagai penyalur bantuan kemanusiaan yang bersifat sosial. keagamaan dan kemanusiaan. Hal ini bukan dimaksudkan untuk memperlemah kedudukan finansial yayasan dengan menggantungkan hidup yayasnn pada sumbangan-sumbangan semata namun untuk memurnikan bcntuk ideal/philanthropic suatu yayasan dalam rangka mewujudkan yayasan yang mulia tersebut tidak dengan mudah diselewengkan. Yayasan dalam menjalankan kegiatannya bersifat sosial. keagamaan dan kemanusiaan tersebut menerima penerimaan dan/atau pendapatan (income) yang setelah dikurangi biaya-biaya ternyata mendapat kelebihan pendaparan (surplus) maka kelebihan pendapatan tersebut bukan merupakan keuntungan, tetapi kelebihan pendapatan yang harus dimasukkan scbagai kekoyaan yayasan dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi oleh pengurus yayasan. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Medan Area | en_US |
dc.subject | sosial | en_US |
dc.title | Penyimpangan Fungsi Yayasan dalam Pencapaian Tujuan Sosial | en_US |
dc.type | Tesis Magister | en_US |
Appears in Collections: | MT - Master of Law |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
041803005.pdf | Fulltext | 1.74 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.