Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/7863
Title: Peranan Pengendalian Modal Kerja pada PT. Karya Putra Utama Medan
Authors: Juraida
metadata.dc.contributor.advisor: Hardy, Jhon
Syahriandy
Keywords: pengendalian modal kerja;peran pengendalian;modal kerja
Issue Date: 26-Apr-2003
Publisher: Universitas Medan Area
Description: Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan yang penulis lakukan maka masalah yang dtemukan dirumuskan sebagai berikut : ''Sampai sejauh manakah Pengendalian Modal Kerja yang dilakukan pada PT. Karya Putra Utama". Sedangkan Hipotesis penulis sebagai berikut : "Apabila pengendalian modal kerja dilakukan dengan baik maka perusahaan akan dapat mencapai tujuan yang diharapkan". Adapun kesimpulan penulis adalah sebagai berikut : 1. Keadaan modal kerja perusahaan pada tahun 2000 cukup baik yaitu sebesar Rp. 2.632.509.000,- yaitu sebesar 63,98 % dari jumlah aktiva lancar. Tetapi pada tahun 2001 modal kerja perusahaan mengalami penurunan yaitu hanya sebesar Rp. 2.542.200,- yaitu sebesar 54,55 % dari aktiva lancar. Jumlah penurunan modal kerja pada tahun 2001 adalah sebesar Rp. 90.309.000,-. 3. Berdasarkan jumlah sumber dan penggunaan tersebut, maka terlihat bahwa sumber modal kerja sebesar Rp. 121.012.000,- tidak mampu menutupi penggunaan modal kerja sebesar Rp. 211.321.000,- sehingga terjadi penurunan modal kerja sebesar Rp. 90.309.000,- Penurunan modal kerja sebesar tersebut disebabkan karena pembayaran cicilan hutang jangka panjang cukup besar jumlahnya. Sedangkan laba perusahaan yang diperoleh pada tahun 2000 tersebut tidak cukup membayar keperluan tersebut. 4. Kebijaksanaan perusahaan melakukan pembelian kendraan dan inventaris kantor dengan menggunakan akumulasi penyusutan cukup bijaksana. Peruntukan dana akumulasi penyusutan memang harus untuk keperluan tersebut. 5. Likuiditas perusahaan pada tahun 2000 dan tahun 2001 menurut pandangan kreditur cukup baik, yaitu pada tahun 2000 current ratio sebesar 278 %. Namun pada tahun 2001 jumlah tersebut malah menurun hingga menjadi 220 %. Menurut pandangan para pemilik modal, tahun 1999 perusahaan belum mendaya gunakan aktiva lancar secara efektif. Current ratio pada tahun 2001 sudah lebih baik dari tahun 2000. 6. Kemampuan perusahaan membayar hutang jangka pendek yang segera harus dipenuhi dilihat dari current ratio memang cukup baik. Tetapi dilihat dari quick ratio yaitu kemampuan membayar dengan menggunakan alat yang paling likuid, pada tahun 2000 dan 2001 perusahaan berada dalam keadaan likuid, Quick ratio perusahaan berada dibawah 100 %. Pada tahun 2000 hanya sebesar 83 % saja, sedangkan pada tahun 2001 hanya sebesar 65 %. Quick ratio perusahaan pada tahun 2000 adalah lebih jelek dari pada tahun 2001. 7. Kebijakan perusahaan di dalam mengendalikan piutang pada tahun 2000 dan 2001 dipandang kurang baik. Hal ini dapat dilihat dari jumlah perputaran piutang yang terjadi pada tahun 1999 hanya sebanyak 2,6 x setahun atau jangka waktu pengumpulan piutang sekitar 130 hari. Pada tahun 2001 frekuensi . perputaran piutang tersebut tidak berubah.
URI: http://repository.uma.ac.id/handle/123456789/7863
Appears in Collections:SP - Management

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
988300179.pdfFulltext4.63 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.