Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/8537
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Lubis, Anggreini Atmei | - |
dc.contributor.advisor | Harahap, Abi Jumroh | - |
dc.contributor.author | Hutapea, Frans Fredrik Demak | - |
dc.date.accessioned | 2018-04-09T04:43:12Z | - |
dc.date.available | 2018-04-09T04:43:12Z | - |
dc.date.issued | 2017-10-20 | - |
dc.identifier.uri | https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/8537 | - |
dc.description.abstract | Negara Indonesia adalah Negara hukum sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 dalam Pasal 1 ayat (3). Perbuatan tindak pidana pencurian diatur dalam Pasal 362 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) serta dibagi kedalam tindak pidana pencurian biasa, tindak pidana pencurian dengan pemberatan dan tindak pidana pencurian dengan kekerasan. Pada penerapannya harus diperhatikan implementasi asas keadilan dan mengacu kepada peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 02 tahun 2012 tentang penyesuaian batasan tindak pidana ringan dan jumlah denda dalam KUHP (PERMA 02/2012), dengan ancaman hukuman maksimal tiga bulan atau denda Sembilan juta rupiah. Pasal yang mengatur tindak pidana pencurian dengan kekerasan dan pemberatan terdapat dalam Pasal 363 KUHP dan Pasal 365 KUHP. Pedoman hakim dalam menjatuhkan jenis pidana diatur dalam Pasal 10 KUHP, yang terdiri dari dua jenis, yaitu pidana pokok dan pidana tambahan, yang masing-masing dapat dibagi lagi atas beberapa macam. Apabila diperhatikan pencurian dengan kekerasan dengan pemberatan sebenarnya tidak jauh berbeda dan jika mengacu pada aturan yang berlaku yang dituangkan ke dalam KUHP yang memuat aturan-aturan mengenai segala bentuk dari perbuatan tindak pidana maka disitu jelas diatur perbedaan kedua jenis bentuk tindak pidana pencurian diatas, Tindak pidana pencurian dengan kekerasan dalam keadaan memberatkan, barang berpindah dari tempat semula ke tempat yang di inginkan, adanya kekerasan terhadap orang yang berhak. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Yuridis normatif. Yuridis normatif adalah bentuk penelitian dengan melihat study kepustakaan atau sering juga disebut Library research, penelitian kepustakaan atau study dokumen, seperti Undang-Undang, buku yang berkaitan dengan permasalahannya, yaitu mengenai surat putusan. Sifat penelitian dalam penelitian ini adalah Deskriptif analisis, yaitu penelitian yang menggambarkan tentang hukum acara pidana dan kemudian membandingkannya dengan kasus, hal ini dimaksudkan untuk memberi data seteliti mungkin yang dapat membantu memperkuat teori-teori mengenai surat putusan di dalam proses peradilan pidana. Pencurian dengan kekerasan dalam keadaan memberatkan yang diatur dalam Pasal 363 KUHP dan Pasal 365 KUHP merupakan suatu pencurian yang dapat dikualifikasikan serta mempunyai unsurunsur yang memberatkan dibanding dengan pencurian biasa | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Medan Area | en_US |
dc.subject | tindak pidana pencurian | en_US |
dc.subject | kekerasan | en_US |
dc.subject | memberatkan | en_US |
dc.title | Kajian Hukum Mengenai Tindak Pidana Pencurian dengan Kekerasan dalam Keadaan Memberatkan (Study Putusan Nomor: 4026/Pid.B/2016/PN. Medan) | en_US |
dc.type | Skripsi Sarjana | en_US |
Appears in Collections: | SP - Criminal Law |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
FRANS FREDRIK DEMAK HUTAPEA.pdf | Fulltext | 2.65 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.