Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/8827
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Miftahuddin | - |
dc.contributor.advisor | Syahriandy | - |
dc.contributor.author | Susanti, Eli | - |
dc.date.accessioned | 2018-06-06T04:10:15Z | - |
dc.date.available | 2018-06-06T04:10:15Z | - |
dc.date.issued | 2006-01-26 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.uma.ac.id/handle/123456789/8827 | - |
dc.description | Organisasi adalah merupakan suatu sarana yang harus ada dalam suatu perkumpulan. Maju mundurnya suatu perkumpulan akan banyak tergantung struktur organisasi dari pada kantor yang bersangkutan. Demikian juga halnya pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Tipe A Medan, sudah barang tentu mempunyai struktur organisasi dalam menjalankan roda usahanya. Dalam kenyataan yang ada, struktur organisasi yang dipakai dipandang kurang sesuai dengan kebutuhan kantor, hal ini disebabkan karena koordinasi kerja dalarn pelaksanaannya masih terkendala dan pelaksanaan semula belum bisa direalisir. Dengan terciptanya struktur organisasi yang baik akan melahirkan koordinasi terhadap bidang-bidang tugas yang ada, serta menjamin kelancaran kerja guna menciptakan susunan kerja yang makin baik. Di samping itu koordinasi yang baik dan terarah juga akan menimbulkan rangsangan bagi bawahan, dengan sendirinya rasa memiliki terhadap pekerjaan bagi bawahan dengan semdirinya akan timbul. Keadaan ini hendaknya dapat ciptakan dan selalu dipupuk agar prosedur kerja dapat terjamin kelancarannya. Dan hasiI penelitian yang penulis lakukan pada Kantor Wilayah l Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Tipe A Medan dibandingkan dengan uraian teoritis yang ada, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Koordinasi dilaksanakan oleh seluruh tingkat organisasi yang mulai dari tingkat tertinggi sampai ke tingkal terendah. Jadi masing-masing atasan bertugas mengkoordinir setiap kegiatan yang dilakukan oleh bawahannya dan kegiatan antar bagian yang satu dikoordinasikan dengan bagian yang lainnya. 2. Bentuk koordinasi yang dijalankan oleh Kantor Wilayah I Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Tipe A Medan adalah koordinasi vertikal dan koordinasi horizontal. 3 Pelaksanaan pendelegasian wewenang dan tanggung jawab mengalir dari atasan kepada bawahan atau pun antara jenjang yang setingkat dalam melaksanakan tugas dan masing-masing pihak yang memperoleh wewenang akan bertanggung jawab langsung kepada pihak yang memberi wewenang. Dengan demikian tidak terjadi pelepasan tanggung jawab apabila terjadi kegagalan atas suatu pekerjaan. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Medan Area | en_US |
dc.subject | peran koordinasi | en_US |
dc.subject | produktivitas kerja | en_US |
dc.title | Peranan Koordinasi dalam Pelaksanaan Produktivitas Kerja pada Kantor Wilayah I Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Tipe A Medan | en_US |
dc.type | Skripsi Sarjana | en_US |
Appears in Collections: | SP - Management |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
008300337.pdf | Fulltext | 904 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.