Pemaafan Pada Istri Sebagai Upaya Mengembalikan Keutuhan Rumah Tangga Akibat Perselingkuhan Suami

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami proses pemaafan yang digunakan para istri yang menjadi korban perselingkuhan para suaminya dalam rangka menjaga komitmen pernikahan yang mereka jalani. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam pada dua orang. Penelitian ini menggunakan dua orang responden yang berumur 40 dan 46 tahun dengan status istri dalam sebuah pernikahan yang sudah berlangsung selama lebih dari 6 tahun. Keduanya memiliki suami yang melakukan perselingkuhan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa penyebab perselingkuhan yang paling utama adalah, tidak terpenuhinya kebutuhan biologis dan psikologis dari para suami dalam jangka waktu yang cukup lama karena mereka bekerja di Malaysia dan Sulawesi. Jenis perselingkuhan yang dialami berbentuk long-term dan romantic affair. Dampak utama dari perselingkuhan ini berefek pada fisik dan mental para istri sebagai korban perselingkuhan. Merasa sakit hati, kecewa dan marah juga malu. Pemaafan yang dilakukan berupa Hollow forgiveness. Mereka melakukan pemaafan demi mempertahankan komitmen dalam pernikahan.