Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/9154
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Maharany, Utary | - |
dc.contributor.advisor | Rafiqi | - |
dc.contributor.author | Sikellitha, Alemina | - |
dc.date.accessioned | 2018-08-13T09:11:07Z | - |
dc.date.available | 2018-08-13T09:11:07Z | - |
dc.date.issued | 2018-05-02 | - |
dc.identifier.uri | https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/9154 | - |
dc.description | Wanprestasi adalah tidak dilaksanakannya prestasi atau kewajiban sebagaimana mestinya yang dibebankan oleh kontrak terhadap pihak-pihak tertentu seperti yang disebutkan dalam kontrak yang bersangkutan. Tindakan wanprestasi membawa konsekuensi terhadap timbulnya hak pihak yang dirugikan untuk menuntut pihak yang melakukan wanprestasi untuk memberikan ganti rugi sehingga oleh hukum diharapkan agar tidak ada satu pihak pun yang dirugikan karena wanprestasi tersebut. Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini adalah bagaimana ketentuan kontrak kerjasama menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Bentuk dari wanprestasi yang terjadi dalam kontrak kerjasama terkait Putusan Nomor. 167/PDT.G/2016/PN-Mdn, dan Bagaimana akibat hukum terhadap gugatan wanprestasi antara PT. Arga Citra Pertiwi terkait putusan No.167/PDT.G/2016/PN-MDN.Tujuan dalam penelitian skripsi ini adalah untuk mengetahui bagaimana ketentuan kontrak kerjasama menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, mengetahui bentuk wanprestasi yang terjadi dalam kontrak kerjasama dalam Putusan Nomor. 167/PDT.G/2016/PN-Mdn serta akibat hukum terhadap gugatan wanprestasi antara PT.Agra Citra Pertiwi terkait putusan No.167/PDT.G/2016/PN-MDN. Penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif dan sifat penelitian ialah deskriptif. Metode pengumpulan data yang dipergunakan adalah penelitian kepustakaan (Library Research) dan penelitian lapangan (Field Research). Berdasarkan hasil penelitian ketentuan tentang kerjasama merujuk pada pasal 1313 KUHPerdata yang selanjutnya untuk keabsahannya juga tunduk pada pasal 1320 KUHPerdata, kontrak kerjasama secara khusus tidak dikenal didalam KUHPerdata sehingga disebut sebagai perjanjian innominaat (tidak bernama) sebagaimana diatur dalam pasal 1319 KUHPerdata, bentuk wanprestasi yang dilakukan dalam putusan No.167/PDT.G/2016/PN-MDN ialah prestasi yang tidak dilakukan sama sekali, serta akibat hukum terhadap gugatan wanprestasi antara PT. Arga Citra Pertiwi dan Magdalena Fuadsam terkait putusan No. 167/PDT.G/2016/PN-MDN batal demi hukum karena gugatan tersebut mengandung cacat hukum (obscuur libel) sehingga mengakibatkan menghukum penggugat untuk membayar biaya perkara selama persidangan. | en_US |
dc.description.abstract | Default is the non-performance of an appropriate performance or obligation imposed by the contract on certain parties as specified in the contract concerned. The act of wanprestation brings consequences to the adversary of the aggrieved party to sue the defendant to compensate so that by law it is expected that none of the parties will be harmed by the default. The problem discussed in this thesis is how the provisions of the cooperation contract according to the Civil Code, Form of wanprestation that occurred in the cooperation contract related to Decision Number. 167 / PDT.G / 2016 / PN-Mdn, and How is the legal effect of the infringement lawsuit between PT. Arga Citra Pertiwi related to decision No.167 / PDT.G / 2016 / PN-MDN. The purpose in this thesis research is to know how the provisions of the cooperation contract according to the Civil Code, knowing the form of wanprestation that occurred in the cooperation contract in Decision Number. 167 / PDT.G / 2016 / PN-Mdn as well as the legal consequences against the breach of claim between PT. Agra Citra Pertiwi related decision of No.167 / PDT.G / 2016 / PN-MDN. The research used is normative juridical and the nature of research is descriptive. Data collection methods used are literature research (Library Research) and field research (Field Research). Based on the result of research, the provision of cooperation refers to Article 1313 of the Civil Code which furthermore for its validity is also subject to Article 1320 of the Civil Code, the cooperation contract is specifically not known in the Civil Code so called as innominaat agreement (unnamed) as regulated in Article 1319 Civil Code, in decision No. 167 / PDT.G / 2016 / PN-MDN is a non-performing achievement, as well as the legal consequences of a breach of claim against PT. Arga Citra Pertiwi and Magdalena Fuadsam related to Decision no. 167 / PDT.G / 2016 / PN-MDN was null and void because the lawsuit contained a legal defect (obscuur libel) resulting in punishing the plaintiff to pay case fees during the trial. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Medan Area | en_US |
dc.subject | kontrak kerjasama | en_US |
dc.subject | wanprestasi | en_US |
dc.subject | cooperation contract | en_US |
dc.subject | default | en_US |
dc.title | Tinjauan Yuridis Wanprestasi dalam Kontrak Kerjasama (Studi Putusan No. 167/PDT.G/2016/PN-MDN) | en_US |
dc.type | Skripsi Sarjana | en_US |
Appears in Collections: | SP - Civil Law |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
148400032.pdf | Fulltext | 1.48 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.