Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/9383
Title: Perbedaan Kemandirian Belajar Siswa Ditinjau dari Urutan Kelahiran pada Siswa/Siswi di SMA Negeri 15 Medan
Authors: Kristy, Sonya Andira
metadata.dc.contributor.advisor: Tarigan, Mustika
Istiana
Keywords: kemandirian belajar;urutan kelahiran;learning independence;birth order
Issue Date: 30-Nov-2017
Publisher: Universitas Medan Area
Abstract: Basically this study aims to see the difference in learning independence in terms of birth order of the eldest child, middle child, and youngest child in SMA Negeri 15 Medan. With sample of 92 students taken based on purposive sampling technique. The hypothesis in this study is that there is a difference of students' learning independence in terms of birth order. Assuming that the student whose learning independence is higher is the middle child, afterwards is the firstborn and then the youngest child. Data analysis in this research is Analysis of 1 Path Variance. Based on the data analysis, the results show that: There is a difference of independence between the eldest, middle and youngest significant with the difference coefficient Anava F = 63.168 with p = 0.000, where the p number <0.050. Thus, the hypothesis is accepted. Furthermore, by looking at the average score it is known that students with birth order as middle children have better learning independence with an average value of 112.71 compared with students as the firstborn with an average score of 94.86 and students as the youngest child with the average value is 85.28.
Description: Pada dasarnya penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan kemandirian ditinjau dari urutan kelahiran, dimana yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII SMA Negeri 15 Medan sebanyak 92 siswa yang diambil berdasarkan tehnik purposive sampling. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada perbedaan kemandirian belajar siswa ditinjau dari urutan kelahiran. Dengan asumsi bahwa siswa yang kemandirian belajarnya lebih tinggi adalah anak tengah, setelahnya adalah anak sulung dan kemudian adalah anak bungsu. Dalam upaya untuk membuktikan hipotesis tersebut, dilakukanlah analisis data dengan menggunakan Metode Analisis Varians 1 Jalur, dimana dalam penelitian ini yang menjadi jalur klasifikasinya adalah urutan kelahiran yakni anak sulung, anak tengah, dan anak bungsu. Berdasarkan analisis data yang dilakukan diperoleh hasil bahwa: 1) Terdapat perbedaan kemandirian antara sulung, tengah dan bungsu yang signifikan. Hasil ini diketahui dengan melihat nilai atau koefisien perbedaan Anava F = 63.168 dengan p = 0.000, dimana bilangan p tersebut < 0.050. Berdasarkan hasil tersebut, maka hipotesis yang berbunyi ada perbedaan kemandirian antara sulung, tengah dan bungsu, dinyatakan diterima. 2). Selanjutnya dengan melihat nilai rata – rata diketahui bahwa siswa dengan urutan kelahiran sebagai anak tengah memiliki kemandirian belajar yang lebih baik dengan nilai rata – rata 112,71 dibandingkan dengan siswa sebagai anak sulung dengan nilai rata – rata 94,86 dan siswa sebagai anak bungsu dengan nilai rata – rata 85,28. Secara umum, siswa kelas XII SMA Negeri 15 Medan memiliki kemandirian belajar yang tergolong pada kategori sedang.
URI: http://repository.uma.ac.id/handle/123456789/9383
Appears in Collections:SP - Psychology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Sonya Andira Kristy - Fulltext.pdfFulltext2.41 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.