Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/9590
Title: Tinjauan Yuridis Terhadap Tindak Pidana Penggelapan Kendaraan Bermotor Roda Empat yang Dikaitkan dalam Pasal 372 KUHPIDANA (Studi Putusan No. 930/Pid.B/2016/Pn.Lbp)
Authors: Nainggolan, Niko Gabriel
metadata.dc.contributor.advisor: Muazzul
Mubarak, Ridho
Keywords: pelaku;penggelapan kendaraan bermotor;kendaraan roda empat;performer
Issue Date: 2018
Publisher: Universitas Medan Area
Abstract: Crime can not be lost on its own, otherwise crime cases are becoming more frequent and the most dominant is the type of crime against property, especially which includes the criminal act of embezzlement. Embezzlement is a crime similar to theft in article 362, the difference is that the theft of the possessions is not in the hands of the thief and still has to be "taken" while in the embezzlement of the time the possession of the item is already in the hands of the maker not by crime. The problems in this research are judge's consideration in dropping the decision number: 930/Pid.B/2016/Pn.Lbp and obstacle in handling vehicle embezzlement case. The legal theory used in this research is the theory of justice, the theory of legal certainty and joint theory. The method of research in this writing is a normative method that collects literature data that is legislation, law books, judges verdict, mass media and scientific journals related to the problems discussed in this thesis. The result and discussion of this research is concerning the judge is to pay attention to things that lighten and burden and pay attention to the absence of justification and forgiveness to impose a criminal punishment of imprisonment for 2 years against the perpetrators and the obstacles in handling the case of embezzlement of four-wheeled vehicles is difficult to present witness who saw the crime and hard to present the perpetrators who had been outside the city.
Description: Kejahatan tidak akan dapat hilang dengan sendirinya, sebaliknya kasus kejahatan semakin sering terjadi dan yang paling dominan adalah jenis kejahatan terhadap harta kekayaan, khususnya yang termasuk didalamnya adalah tindak pidana penggelapan. Penggelapan adalah kejahatan yang hampir sama dengan pencurian dalam pasal 362, bedanya ialah pada pencurian barang yang dimiliki itu belum berada di tangan pencuri dan masih harus “diambilnya” sedangkan pada penggelapan waktu dimilikinya barang itu sudah ada di tangan si pembuat tidak dengan jalan kejahatan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan nomor : 930/Pid.B/2016/Pn.Lbp dan hambatan dalam penanganan perkara penggelapan kendaraan bermotor. Teori hukum yang dipakai dalam penelitian ini adalah teori keadilan, teori kepastian hukum dan teori gabungan. Metode penelitian dalam penulisan ini adalah metode normatif yang mengumpulkan data kepustakaan yaitu peraturan perundang-undangan,buku-buku hukum, putusan hakim, media massa dan jurnal ilmiah yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini. Hasil dan pembahasan penelitian ini yaitu mengenai pertimbangan hakim adalah memperhatikan hal-hal yang meringankan dan memberatkan serta memperhatikan tidak adanya alasan pembenar dan pemaaf menjatuhkan pidana berupa pidana penjara selama 2 tahun terhadap pelaku dan mengenai hambatan dalam penanganan perkara penggelapan kendaraan bermotor roda empat adalah susahnya menghadirkan saksi yang melihat tindak pidana tersebut serta susahnya menghadirkan pelaku yang sempat berada diluar kota.
URI: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/9590
Appears in Collections:SP - Criminal Law

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Niko Gabriel Nainggolan - Fulltext.pdfFulltext611.86 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.