Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/9639
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorMinauli, Irna-
dc.contributor.advisorMaqhfirah-
dc.contributor.authorChaidir, Nurul Fadhillah-
dc.date.accessioned2018-11-27T02:32:06Z-
dc.date.available2018-11-27T02:32:06Z-
dc.date.issued2018-10-10-
dc.identifier.urihttp://repository.uma.ac.id/handle/123456789/9639-
dc.descriptionPenelitian ini bersifat kualitatif dan bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang proses penerimaan diri remaja yang orangtuanya bercerai. Tema penelitian ini memfokuskan pada gambaran proses penerimaan diri, faktor penerimaan diri, dan ciri-ciri penerimaan diri. Responden dalam penelitian ini adalah remaja usia 18-21 tahun yang berasal dari keluarga yang orangtuanya bercerai. Data diperoleh dengan melakukan wawancara dan observasi. Data tersebut didukung dengan data tambahan dari informan yaitu rekan mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para remaja yang orangtuanya bercerai memiliki sikap penerimaan diri meskipun orangtuanya bercerai. Faktor yang mempengaruhi penerimaan diri remaja yang orangtuanya bercerai antara lain harapan realistis, keberhasilan, pemahaman diri, wawasan sosial, konsep diri yang stabil, tidak adanya hambatan lingkungan, tidak memiliki stres emosi yang berat, identifikasi seseorang yang memiliki penyesuaian diri baik, perspektif diri, hubungan orangtua dan anak, dan pola asuh orangtua. Penerimaan diri dari remaja tersebut menjadikan mereka memahami bahwa perceraian dilakukan demi kebaikan orangtua mereka. Akan tetapi dari segi konsep diri mereka cenderung kurang stabil seperti melakukan tindakan yang negatif, mereka mengalami hambatan terhadap lingkungannya, dan mereka mengalami stres.en_US
dc.description.abstractThis research is qualitative and aims to get an overview of the process of self- acceptance of adolescents whose parents divorced. The theme of this study focuses on the description of the process of self-acceptance, factors of self-acceptance, and characteristics of self-acceptance. Respondents in this study were adolescents aged 18-21 years who came from families whose parents divorced. Data is obtained by conducting interviews and observation. This data is supported by additional data from informants. The results showed that adolescents whose parents divorced had an attitude of self-acceptance even though their parents divorced. Factor that influence adolescents self-acceptance whose parents divorce include realistic expectation, success, self-understanding, social insight, stable self-concept, lack of environmental barriers, lack of severe emotional stress, identification of some a one who has a good adjustment, self perspective, parent and child relationship, and parenting. The acceptance of the teenagers made them understand that divorce was done for the benefit of their parents. However, in terms of their self-concept they tend to be less stable like doing negative actions, they go through obstacles to their circle, and they go through stress.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Medan Areaen_US
dc.subjectremajaen_US
dc.subjectpenerimaan dirien_US
dc.subjectperceraianen_US
dc.subjectadolescenten_US
dc.subjectaccepting selfen_US
dc.subjectdivorceen_US
dc.titleProses Penerimaan Diri Remaja Akibat Perceraian Orang Tuaen_US
dc.typeSkripsi Sarjanaen_US
Appears in Collections:SP - Psychology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Nurul Fadhillah Chaidir - Fulltext.pdfFulltext2.53 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.