Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/11588
Title: | Analisis Sistem Penyusunan Anggaran Berbasis Kinerja pada Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten Dairi |
Authors: | Sembiring, Safenti |
metadata.dc.contributor.advisor: | Sihombing, Marlon Kariono |
Keywords: | anggaran berbasis kinerja;pengelolaan keuangan publik;performance based budget;management of public finances |
Issue Date: | 4-Apr-2018 |
Publisher: | Universitas Medan Area |
Series/Report no.: | NPM;151801110 |
Abstract: | Law Number 17 Year 2003 regarding State Finance Act No. 25 of 2004 on National Development Planning System of product legislation that became a milestone reform in the field of planning and budgeting undergo fundamental changes and significant enough. One very important new point is the introduction of a new approach and the spirit to implement it in the planning and budgeting system, Performance Based Budgeting. This study aims to find out how the performance-based budgeting and obstacles faced in the implementation of performance-based budgeting at the Regional Revenue Management Agency of Dairi Regency. This research is a descriptive research with qualitative approach, primary data source obtained through interview with research informant. Data analysis was done by descriptive analysis. The results showed that in the implementation of performance-based budgeting system at Dairi District Revenue Management Board is the implementation cycle of performance-based budgeting consists of 5 (five) stages namely: determination of strategic goals, determination of outcome of output programs and activities, determination of key performance indicators and indicators performance of activities, and setting cost standards. From the five stages of the cycle of performance-based budgeting implementation shows that there are two stages that can not be implemented properly, namely: In the stages of determining outcome, output programs and activities have been done but the measurement of output and outcomes are still floating and can not be clearly measured either performance or benefits. At the stage of calculating budgetary needs, the amount of budget based on the ceiling that has been determined by BAPPEDA Dairi District in accordance with the typology of BPPD consequently there are some priority activities that can not be budgeted. Factors that become obstacles or obstacles in the implementation of performance-based budgeting system are related to limited human resources, limited funding and limited performance data. |
Description: | Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanan Pembangunan Nasional merupak produk undang-undang yang menjadi tonggak sejarah reformasi di bidang perencanan dan penganggaran mengalami perubahan yang mendasar dan cukup signifikan.Satu hal baru yang sangat penting adalah diperkenalkannya sebuah pendekatan baru dan semangat untuk mengimplementasikannya dalam system perencanan dan penganggaran, yaitu Penganggaran Berbasis Kinerja (Performance Based Budgeting).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penyusunan anggaran berbasis kinerja dan hambatan apa saja yang dihadapi dalam penerapan anggaran berbasis kinerja pada Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten Dairi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, sumber data primer diperoleh melalui wawancara dengan informan penelitian. Analisis data dilakukan secara deskriptif analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan sistem penyusunan anggaran berbasis kinerja pada Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten Dairi adalah siklus penerapan penganggaran berbasis kinerja terdiri dari 5 (lima) tahapan yaitu :penetapan sasaran strategis, penetapan outcome program output dan kegiatan, penetapan indicator kinerja utama dan indicator kinerja kegiatan, dan penetapan standar biaya. Dari kelima tahapan siklus penerapan penganggaran berbasis kinerja tersebut menunjukkan bahwa terdapat dua tahapan yang belum dapat dilaksanakan dengan baik, yaitu : Pada tahapan penetapan outcome, program output dan kegiatan sudah terlaksana akan tetapi pengukuran output dan outcomenya masih mengambang dan belum dapat diukur dengan jelas baik kinerja maupun manfaatnya. Pada tahapan menghitung kebutuhan anggaran, besarnya anggaran berdasarkan pagu yang telah ditentukan oleh BAPPEDA Kabupaten Dairi sesuai dengan tipologi BPPD akibatnya ada beberapa kegiatan prioritas yang tidak dapat dianggarkan. Faktorfaktor menjadi hambatan atau kendala dalam pelaksanaan sistem penyusunan anggaran berbasis kinerja adalah berkaitan dengan keterbatasan sumberdaya manusia , keterbatasan dana dan keterbatasan data kinerja. |
URI: | https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/11588 |
Appears in Collections: | MT - Master of Public Administration |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
151801110 - Safenti Sembiring - Fulltext.pdf | Cover, Abstract, Chapter I, II, III, Bibliography | 561.16 kB | Adobe PDF | View/Open |
151801110 - Safenti Sembiring - Chapter IV.pdf Restricted Access | Chapter IV | 404.48 kB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.