Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/14465
Title: | Diktat Pencemaran Lingkungan |
Other Titles: | Dictate of Environmental Pollution |
Authors: | Sartini |
Keywords: | pencemaran air;efek polutan;toksisitas pencemaran;prinsip bioassay;biodegradasi;erosi tanah |
Issue Date: | 2010 |
Publisher: | Universitas Medan Area |
Abstract: | Hampir 70 % isi bumi ini adalah air, sehingga diperkirakan tiap sentimeter persegi permukaan bumi ini rata-rata mengandung air sebanyak 273 liter, yang terdiri dari 269 liter air tawar dan sisanya air laut. Air tawar tersebar di permukaan bumi dalam bentuk danau, sungai, air tanah (sumur, akuifer), dan air permukaan (run-off) lainnya. Air tawar dibedakan dengan air laut berdasar kandungan kimianya. Air tawar mengandung CaC03, sedangkan air laut mengandung NaCl dan sedikit MgCb sehingga berasa asin dan sedikit pahit. Air dapat berbentuk padat (es atau salju), cair, atau gas (uap). Air tawar yang masuk ke dalam siklus penguapan dan hujan diperkirakan mencapai 37.000 km3 per tahun. Pada saat yang bersamaan, 10.000 km3 digunakan oleh manusia per tahunnya. Tahun 2000 diperkirakan penggunaan akan meningkat hingga mencapai 18.700 km3 per tahun. Selama 25 tahun terakhir ini, penggunaan air tawar siap pakai telah mencapai 50 % dari total air tawar atau 5% dari jumlah total air di bumi telah dimanfaatkan oleh manusia. Air yang telah digunakan dan dibuang sebenarnya tidak mengurangi jumlah air di bumi secara keseluruhan, namun air tersebut sebagian tidak layak dipakai lagi karena mengalami pencemaran. Air tercemar sebenarnya masih mungkin dibersihkan secara alamiah melalui siklus hidrologi, yakni dengan cara filtrasi melalui pori-pori tanah. Hanya saja kemampuan self purification alam ini tidak bisa cepat sehingga tidak dapat lagi mengimbangi kecepatan peningkatan jumlah air tercemar yang terbentuk. Air tanah merupakan sumber utama pemasok air. Jumlah kandungan air tanah sangat tergantung pada susunan tanah, batuan dasar, dan banyaknya air permukaan yang dapat diserap. Kualitas air tanah pada umumnya cukup baik dan dapat digunakan sebagai air minum. Oleh karena itu, air tanah merupakan satu-satunya alternatif terbaik untuk digunakan apabila air permukaan telah mengalarni pencemaran. |
Description: | 97 Hlm |
URI: | https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/14465 |
Appears in Collections: | Lecture Summary |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Diktat - Sartini - Diktat Pencemaran Lingkungan.pdf | Lecture Summary | 23.14 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.