Analisa Pengaruh Penggunaan Agregat Kasar Yang Berbeda Sebagai bahan Perkerasan Aspal AC-WC Terhadap Nilai Marshal

Abstract

Roads as transportation infrastructure must be able to play a role in supporting the movement of people, goods and services, as well as for the growth and development of the economy, development and narrowing the gap between regions. Road development itself requires support and supervision of the application of appropriate technology. The scope of this research is limited to testing Marshall Stability by mixing AC-WC asphalt using white rock aggregate and mountain rock, using AC-WC asphalt with 60/70 pen and conducting marshall tests, and not continuing testing in the field. In this research, the method used is the first method. Before the Marshall test is carried out on the mixture, material preparation and material testing are carried out such as the abrasion test. After all of them meet the standard, the test specimens are printed with asphalt content of 4.5% of the total mixture of the specimens, then a 2 x 75 collision is carried out. (b) 1850.Marshall (a) 4.75, marshall (b) 4.51. From the test results above, it can be concluded that it is able to withstand the load of traffic wheels mixed with white stones of 851 kg and 1014 kg of mountain stones. so that it can be used in the planning of a local pavement with low traffic volume. Jalan raya sebagai prasarana transportasi harus mampu berperan mendukung pergerakan orang, barang dan jasa, sekaligus untuk tumbuh kembangnya laju perekonomian, pembangunan dan mempersempit kesenjangan antara daerah.Perkembangan jalan itu sendiri memerlukan dukungan dan pengawasan aplikasi teknologi tepat guna. Adapun lingkup penelitian ini terbatas pada, menguji Stabilitas Marshall dengan pencampuran aspal AC-WC menggunakan agregat batu putih dan batu gunung, dengan menggunakan aspal AC-WC dengan pen 60/70 dan melakukan marshall test, dan tidak dilanjutkan pengujian di lapangan. Dalam penelitian ini, cara yang dipakai adalah cara pertama. Sebelum dilakukan pengujian Marshall pada campuran dilakukan persiapan bahan dan pengujian material seperti test abrasi. , setelah semua memenuhi standart dilakukan pencetakan benda uji dengan kadar aspal 4,5% dari total campuran benda uji, kemudian dilakukan penumbukan sebanyak 2 x 75. Dari hasil pengujian didapatkan perbandingan antara dua benda uji stabilitas batu putih (a) 1904, stabilitas batu gunung (b) 1850. Marshall (a) 4,75, marshall (b) 4,51. Dari hasil uji di atas dapat kesimpulan mampu menahan beban roda lalu lintas campuran batu putih sebesar 851 kg dan batu gunung 1014 kg.sehingga bias digunakan dalam perencanaan suatu perkerasan jalan lokal yang volume lalu lintasnya rendah.