Perbandingan Sensitivitas Erythromycin dan Chloramphenicol Terhadap Bakteri Salmonella Sp.

Abstract

Salmonella sp. merupakan mikroba patogen penyebab gangguan pencernaaan yang dapat menyebabkan kematian. Salah satu cara untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella sp. adalah dengan menggunakan terapi antibiotik. Bakteri Salmonella sp. rentan mengalami resistensi terhadap antibiotik karena penggunaan yang tidak tepat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sensitivitas bakteri Salmonella sp. terhadap antibiotik erythromycin dan chloramphenicol. Pada penelitian ini dilakukan uji sensitivitas antibiotik dengan metode Kirby-Bauer (disk diffusion test) menggunakan antibiotik Erythromycin kosentrasi 250mg/mL dan 500mg/mL, antibiotik Chloramphenicol kosentrasi 250mg/mL dan 500mg/mL dengan 3 kali pengulangan. Sampel yang di gunakan dalam penetian ini adalah strain bakteri Salmonella sp. yang disuspensi dengan menggunakan media Brain Heart Infusion Broth (BHIB) dan uji antibiotik dilakuan dengan media Mueller Hinton agar (MHA). Daya hambat terbesar di tunjukkan pada perlakuan antibiotik Chloramphenicol 500mg/mL dengan zona hambat 38,6mm diikuti oleh antibiotik Chloramphenicol 250mg/mL dengan zona hambat 33,3mm. Antibiotik Erythromycin 500mg/mL memiliki daya hambat intermediate terhadap Salmonella sp. dengan zona hambat 17,3mm sedangkan antibiotik Erythromycin dosis 250mg/mL memiliki daya hambat yang lemah terhadap Salmonella sp. dengan zona hambat 12,5 mm.