Hubungan Work-Life Balance Dan Kesejahteraan Subjektif Dengan Burnout Pada Mahasiswa Magister Psikologi Universitas Medan Area

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan work-life balance dan kesejahteraan subjektif dengan burnout pada mahasiswa Magister Psikologi UMA. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional. Jumlah total populasi dalam penelitian ini adalah 254 mahasiswa, sedangkan sampelnya berjumlah 77 mahasiswa Magister Psikologi UMA yang masih aktif dengan menggunakan teknik incidental sampling. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tiga skala, yaitu skala Burnout, Skala Work-life balance dan skala Kesejahteraan Subjektif. Analisis data menggunakan teknik Analisis Regresi sederhana dan berganda. Hasil penelitian ini menghasilkan (1) koefisien rx1y = -0,685 dan p = 0,000, konstribusi sebesar 46,9%, berarti ada hubungan negatif yang signifikan antara work-life balance dengan burnout, menunjukkan bahwa hipotesis pertama dapat diterima. (2) koefisien rx2y = -0,704 dan p = 0,000, dengan konstribusi sebesar 49,5% berarti ada hubungan negatif yang signifikan antara kesejahteraan subjektif dengan burnout, menunjukkan bahwa hipotesis kedua dapat diterima. (3) koefisien rx12y = -0,778; p = 0,000 dengan konstribusi sebesar 59,4% berarti ada hubungan negatif yang signifikan antara work-life balance dan kesejahteraan subjektif dengan burnout, menunjukkan bahwa hipotesis ketiga dapat diterima. (4) jenis kelamin, usia, status pekerjaan, status perkawinan, jumlah anak, dan situasi pandemi berhubungan dengan tingkat burnout; hanya situasi pandemi yang berhubungan dengan tingkat work-life balance; dan hanya usia, status perkawinan dan jumlah anak yang berhubungan dengan tingkat kesejahteraan subjektif mahasiswa. The aim of this study was to determine and analyze the relationship between work-life balance and subjective well-being with burnout of UMA’s Master of Psychology students. The approach of this study was correlational quantitative method. The population of this study were 254 UMA’s Master of Psychology students, 77 students who are not yet graduated were chosen with incidental sampling technique. Data collection methods in this study used three scales, which are Burnout Scale, Work-life balance Scale and Subjective Well-being Scale. Data were analyzed with Simple and Multiple Regression Analysis technique. The results of this study indicate (1) there is a significant negative relationship between work-life balancewith burnout, where coefficient rx1y = -0.685 and p = 0,000, contribution of 46,9%. Thus first hypotesis is accepted (2) there is a significant negative relationship between subjective wellbeing with burnout, where the coefficient rx2y = -0.704 and p = 0,000, with a contribution of 49,5%. Thus second hypothesis is accepted. (3) there is a significant negative relationship between work-life balance and subjective well-being with burnout, where the coefficient rx12y = -0.778 and p = 0,000 with contribution of 59,4%. thus third hypothese is accepted. (4) Studens’s gender, age, job status, marital status, number of kids and pandemic situation are not related with students’ burnout; only pandemic situation is related with students’ work-life balance; only students’ age, marital status and number of children are related to students’ subjective well-being.