Implementasi Program Sembako di Kelurahan Bandar Selamat Medan

Abstract

Banyaknya masyarakat golongan ekonomi rendah sehingga pegawai kesulitan harus mendahulukan masyarakat yang lebih membutuhkan, karena keterbatasan bantuan yang hanya sedikit. Salah satu program yang dibentuk oleh pemerintah untuk mengurangi beban masyarakat miskin adalah program sembako. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebijakan dalam implementasi Program Sembako di Kelurahan Bandar Selamat Medan. Penelitian ini menggunakan teori implementasi dari George Edward III dengan indikator komunikasi, sumberdaya, disposisi/sikap dan struktur birokrasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi dan dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Implementasi Program Sembako di Kelurahan Bandar Selamat Medan belum sepenuhnya terimplementasi dengan baik dikarenakan adanya beberapa hal yang menghambat implementasi program sembako seperti tidak tepatnya sasaran kepada masyarakat penerima bantuan, kurangnya kualitas SDM dalam mensosialisasikan program sembako, serta proses pendataan masyarakat penerima bantuan yang kurang. Hambatan ini dapat dilihat dari banyaknya masyarakat yang komplen menyampaikan keluhannya karena tidak mendapakan haknya sebagai masyarakat penerima manfaat The problem at the research site is that there are too many people from lowincome groups so that it is difficult for implementers to prioritize those who need it more, because of the limited assistance that is only a little. One of the programs established by the government to reduce the burden on the poor is the basic food program. This study aims to analyze policies in the implementation of the Basic Food Program in Bandar Selamat Medan Village. This study uses the implementation theory of George Edward III with indicators of communication, resources, disposition/attitude and bureaucratic structure. The method used in this research is descriptive qualitative method. Data collection techniques used are observation, interviews and documentation and analyzed qualitatively. The results of this study indicate that the implementation of the staple food program in Bandar Selamat Medan village has not been fully implemented properly due to several things that hinder the implementation of the basic food program such as the inaccurate targeting of the beneficiary community, the lack of quality human resources in disseminating the basic food program, and the process of collecting data on the recipient community. which is not valid. This obstacle can be seen from the number of people who complain because they do not get their rights as beneficiary communities.