Penegakan Hukum Terhadap Tindak Pidana Kepabeanan Dalam Penyelundupan Pakaian Bekas (Studi Kasus di Kantor Bea Cukai Teluk Nibung Tanjung Balai)

Abstract

Penyelundupan merupakan pengertian gejala sehari-hari dimana seseorang secara diam-diam atau sembunyi-sembunyi memasukkan atau mengeluarkan barang-barang ke atau dari dalam negeri dengan latar belakang tertentu. Yang menjadi permasalahan dalam skripsi ini yaitu, Bagaimana peran bea cukai Teluk Nibung Tanjung Balai terhadap tindak pidana kepabeanan pakaian bekas. Bagaimana kendala bea cukai Teluk Nibung Tanjung Balai terkait penanggulangan tindak pidana kepabeanan pakaian bekas, dan Bagaimana proses penyelesaian terhadap tindak pidana kepabeanan pakaian bekas. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Hukum Yuridis Normatif, karena melihat suatu kenyataan hukum yang terjadi dimasyarakat, serta dengan melihat dari sudut pandang norma-norma hukum yang ada. Data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode lapangan digunakan ketika peneliti mengunjungi pasar pakaian bekas di kota tanjung balai dan mendapatkan jawaban rumusan masalah dengan melakukan Observasi (pengamatan) yaitu mengamati kondisi lapangan secara nyata di kota Tanjung Balai, serta Wawancara (interview) dengan pihak Bea Cukai di kota Tanjung Balai yang dianggap mampu menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Proses penyelesaian terhadap tindak pidana kepabeanan pakaian bekas dilakukan melalui dua upaya yaitu Upaya Penanggulangan Tindak Pidana Penyelundupan Pakaian Bekas Berdasarkan Kebijakan Penal dan Upaya Penanggulangan Tindak Pidana Penyelundupan Pakaian Bekas Berdasarkan Kebijakan Non Penal. Diharapkan dengan adanya upaya penanggulangan yang dilakukan oleh Bea Cukai Teluk Nibung baik itu secara Penal (melalui hukum pidana) maupun Non Penal (tanpa menggunakan hukum pidana), mampu meminimalisir tindak pidana penyelundupan pakaian bekas di Tanjung Balai. Smuggling is an understanding of everyday phenomena in which a person secretly or secretly enters or removes goods to or from within the country with a certain background. The problem in this thesis is, What is the role of Teluk Nibung Tanjung Balai customs in the customs crime of used clothing. How are the customs constraints of Teluk Nibung Tanjung Balai related to the handling of customs criminal acts of used clothing, and how is the settlement process for customs crimes of used clothing. This research is a type of empirical legal research, because it sees a legal reality that occurs in society, and by looking at it from the point of view of existing legal norms. The data used in this study is the field method used when researchers visit the used clothing market in the city of Tanjung Balai and get answers to the problem formulation by conducting observations, namely observing real field conditions in the city of Tanjung Balai, as well as interviews (interviews) with parties. Customs and Excise in the city of Tanjung Balai which is considered capable of answering questions related to the problem under study. The settlement process for the customs crime of used clothing is carried out through two efforts, namely Efforts to Combat the Crime of Smuggling Used Clothing Based on Penal Policies and Efforts to Combat Criminal Acts of Smuggling Used Clothing Based on Non-Penal Policies. It is hoped that the countermeasures carried out by the Teluk Nibung Customs and Excise both penal (through criminal law) and non-penal (without using criminal law), will be able to minimize the crime of smuggling used clothes in Tanjung Balai.