Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/19754
Title: Pola Komunikasi Pengasuh Panti Asuhan (Studi Deskriptif Pola Komunikasi Pengasuh Panti Asuhan monaco di Paroki Santa Maria dalam Pembinaan Moral)
Other Titles: Communication Patterns of Orphanage Caregivers (Descriptive Study of Communication Patterns of Monaco Orphanage Caregivers in Santa Maria Parish in Moral Development)
Authors: Sembiring, Natalia Aginta
metadata.dc.contributor.advisor: Vita, Nadra Ideyani
Hidayat, Taufik Wal
Keywords: pola komunikasi;pengasuh;anak asuh;communication pattern;caregives;foster children
Issue Date: 15-Feb-2023
Publisher: Universitas Medan Area
Series/Report no.: NPM;188530013
Abstract: Penelitian ini dilatarbelakangi karena melihat kondisi saat ini terjadinya krisis penurunan moral baik di Nias dan umumnya di Indonesia. Untuk menjaga moral bangsa moral harus diajarkan kepada anak-anak. dalam pembinaan moral tentu dibutuhkan waktu yang lama. Oleh karena itu pengasuh perlu mendekatkan diri dan membangun hubungan kedekatan dengan anak-anak untuk dapat mengenali setiap karakter anak asuhnya untuk dapat mengajarkan pembinaan moral kepada anak-anak asuh Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi apa yang terbentuk di Panti Asuhan Monaco serta untuk mengetahui hambatan komunikasi yang terjadi di Panti Asuhan Monaco. Teori yang digunakan adalah teori penetrasi sosial dengan metode penelitian kualitatif dan pendekatan deskritif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Informan pada penelitian ini adalah tiga orang pengasuh dan tiga orang anak asuh. Berdasarkan hasil peneltian maka diketahui : Pola komunikasi yang terbentuk di Panti Asuhan Monaco adalah komunikasi primer dan sirkular. Di Panti Asuhan Monaco pengasuh memberikan kesempatan berkomunikasi secara merata. Pola komunikasi yang terbentuk di Panti Asuhan Monaco adanya timbal balik antara pengasuh dengan anak-anak asuh. Pola komunikasi yang terjadi di Panti Asuhan Monaco dilakukan dengan pendekatan interaksi sehari-hari antara pengasuh dan anak-anak asuh. Dan hambatan komunikasi terdiri dari Monaco adalah hambatan semantic yang dimana hambatan ini disebabkan karena adanya kesalahan pada bahasa yang digunakan. Hambatan kerangka berpikir yaitu hambatan yang disebabkan karena adanya salah pengertian antara komunikator dan komunikan dalam berkomunikasi. Hambatan psikologis yaitu hambatan yang terjadi karena adanya gangguan yang disebabkan oleh individu. Dan yang terakhir yaitu hambatan budaya yaitu hambatan yang terjadi karena perbedaan norma, kebiasaan di antara pihak-pihak yang berkomunikasi. The background of this research is to see the current condition of a crisis of moral decline both in Nias and generally in Indonesia. To maintain the nation's morals, morals must be taught to children. in moral development certainly takes a long time. Therefore caregivers need to get closer and build close relationships with children to be able to recognize each character of the foster children to be able to teach moral development to foster children. This research aims to find out what communication patterns are formed in the Monaco Orphanage and to find out the obstacles communication that took place at the Monaco Orphanage. The theory used is social penetration theory with qualitative research methods and a descriptive approach. Data collection techniques through observation, in-depth interviews and documentation. The informants in this study were three caregivers and three foster children. Based on the results of the research, it is known that: The communication pattern formed at the Monaco Orphanage is primary and circular communication. At the Monaco Orphanage, caregivers provide equal communication opportunities. The communication pattern formed at the Monaco Orphanage is reciprocal between caregivers and foster children. The pattern of communication that occurs at the Monaco Orphanage is carried out using a daily interaction approach between caregivers and foster children. And communication barriers consisting of Monaco are semantic barriers where these barriers are caused by errors in the language used. Barriers to the frame of mind, namely obstacles caused by a misunderstanding between the communicator and the communicant in communicating. Psychological barriers are obstacles that occur due to disturbances caused by individuals. And finally, cultural barriers, namely barriers that occur due to differences in norms, habits between parties who communicate.
Description: 101 Halaman
URI: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/19754
Appears in Collections:SP - Communication Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
188530013 - Natalia Aginta Sembiring - Fulltext.pdfCover, Abstract, Chapter I, II, III, V, Bibliography1.5 MBAdobe PDFView/Open
188530013 - Natalia Aginta Sembiring - Chapter IV.pdf
  Restricted Access
Chapter IV462.05 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.