Analisis Pengaruh Efek Shading Dan Non Shading Pada Pv Monocrystalline Di Daerah Laut Dendang

Abstract

Matahari merupakan sumber energi panas terbesar dibumi yang tidak akan pernah habis, dan menjadi salah satu sumber panas energi baru terbarukan berbasis panel surya. Pembangkit listrik tenaga surya adalah salah satu pembangkit yang ramah lingkungan dari beberapa pembangkit konvensional lainnya seperti pembangkit tenaga uap, pembangkit listrik batu bara dan pembangkit konvensional lainnya yang biasa menyebabkan pencemaran lingkungan dan pencemaran udara sehingga merugikan makhluk hidup lainnya. Penggunaan panel surya dalam zaman modern ini pemamfaatannya sudah termasuk cukup besar sehingga mengurangi polusi lingkungan, baik dalam ruang lingkup industri, perkantoran serta dalam skala rumah tangga. Panel surya terbagi atas 2 jenis yaitu Polycrystalline dan monocrystalline dimana memiliki kelebihan masing-masing. Penelitian ini memamfaatkan PV monocrystalline 120 WP dengan efek shading dan non shading, efek shading memberikan pengaruh terhadap nilai konversi yang dihasilkan oleh PV Monocrystalline, besarnya nilai daya yang dihasilkan rentan lebih kecil daripada PV monocrystalline tanpa efek shading atau non shading. Untuk mengukur nilai tegangan dan arus menggunakan alat ukur wattmeter dan multitester, dengan lampu DC sebai beban dan baterai sebagai suplai dan penyimpan daya yang dihasilkan oleh PV monocrystalline dan solar charge controller, tegangan terendah pada panel surya dengan efek shading yaitu sebesar 11.8 volt dan tegangan terbesar 13,01, pada panel dengan non shading tegangan terendah sebesar 14,2 volt dan tegangan terbesar 19,7 volt. Daya rerata pada PV monocrystalline dengan efek shading yaitu 12,14 watt dan daya rerata pada PV monocrystalline dengan efek non shading adalah 17,54 watt. The sun is the largest source of heat energy on earth that will never run out, and is one of the new renewable energy sources based on solar panels. Solar power plants are one of the environmentally friendly generators from several other conventional generators such as steam power plants, coal power plants and other conventional generators which usually cause environmental pollution and air pollution to the detriment of other living things. The use of solar panels in modern times is large enough to reduce environmental pollution, both in the industrial, office and household scale. Solar panels are divided into 2 types, namely polycrystalline and monocrystalline which have their respective advantages. This study utilized 120 WP monocrystalline PV with shading and non-shading effects, the shading effect has an influence on the conversion value produced by Monocrystalline PV, the amount of power generated is vulnerable to be smaller than monocrystalline PV without shading or non-shading effects. To measure the value of voltage and current using a wattmeter and multitester measuring instrument, with a DC lamp as a load and a battery as a supply and storage of power generated by the monocrystalline PV and solar charge controller, the lowest voltage on the solar panel with the shading effect is 11.8 volts and the largest voltage 13.01, on panels with non-shading the lowest voltage is 14.2 volts and the largest voltage is 19.7 volts. The average power of monocrystalline PV with shading effect is 12.14 watts and the average power of monocrystalline PV with non-shading effect is 17.54 watts.