Analisis Yuridis Permohonan Hal-hal Lain yang Diajukan Kreditur Kepada Kurator yang Membantah Tagihan Piutang Kreditur Pailit

Abstract

Di dalam proses pengurnsan dan/atau pemberesan harta paiJit, baik debitur, kreditur, kurator dan/atau pihak lainnya dapat mengajtikan pennohonan hal-hal lain yang merupakan suatu upaya hukum yang dapat diaj1ikan selama proses kepailitan berlangsung. Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan yang diajukan adalah 1) bagaimaua kewenangan kurator dalam menyetujui dan/atau membantah tagihan yang diajtikan oleh kreditur dalam rapat pencocokan piutang?; 2) bagaimana aturan atau dasar hukum pennohonan hal-hal lain dalam UU No. 37 Tahtm 2004 tentang Kepailitan dan Pemmdaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU)?; 3) bagaimana pe1timbangan Majelis Hakim Pengadilan Niaga Medan dalam memeriksa dan memutuskan perkara pennohonan hal-hal lain nomor: 08/Pdt.Sus.Lain-Lain/2015/Pengadilau.Niaga. Mdu Juncto nomor: 08/Pdt.Sus. Pailit/2015/Pengadilan.Niaga.Mdn?. Untuk membahas pemrnsalahau tersebut, metode peuelitian yang digm1akan adalah yuridis normatif yang bersifat desktiptif analisis dengan metode peudekatan undang-undang dan kasus. Bersumberkan pada bahan hukum primer antara lain: Undang-Undang yang berkaitan dengan permohonan hal-hal lain dan putusan pengadilan, bahan hul'Um sekunder, antara lain: buku, pendapat hukum dan wawancara, dan ba11an hukum tert:ier, antara lain: kamus hukum dan internet dan tekuik pengmnpulan data dengan mengumpulkan data kepustakan dan lapangan serta meuganalisis data deugan metode kualitatif Hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa 1 ) kurator dalam rapat pencocokan piutang memiliki kewenangau penuh uutuk mengakui dan/atau membantah tagihan kreditur pailit; 2) pennohonan hal-hal lain diatm dalam Pasal 3 ayat (1) Jo. Penjelasan Pasal 3 ayat (1) Jo. Pasal lainnya sesuai klasifikasi perkara pennohonan haI-hal lain, baik temmat maupun t:idak diatur secara spesifik dalam UU No. 37 Tahun 2004 teutaug Kepailitan dan Penundaan kewajiban Pembayaran Utang (PKPU); dan 3) Majelis Hakim Niaga mempertimbangkan untuk mengabulkan permohonan hal-hal lain yang diajukan kreditur pailit. In the process of manage and I or settlement the bankrnptcy estate, both the debtor, creditor, receiver and I or other party can summit for other matters which constitute a legal remedy that can be submitted during the bankruptcy proceedings. Based on this background, the problem raised is 1) how is the authority of the Receiver in approving and I or contested claim that are submitted by the creditors in the meeting for verification of claims ?; 2) how the mies or legal basis for other matters in Law of The Republic of Indonesia Number 37 of 2004 on Bankruptcy and Suspension of Obligation for Payment of Debts (PKPU) ?; 3) how is the consideration of the Panel of Judges of the Medan Commercial Court in examining and deciding cases of other matters number : 08/PdtSus.LainLain/ 2015/Pengadilan.Niaga.Mdn Juncto Number : 08/Pdt.Sus.Pailit/2015/ Pengadilan.Niaga.Mdn? To discuss these problems, the research method used is normative juridical which is descriptive analysis with the approach method of law and case. Based on primary legal materials, among others: Law relating to other matters and comt decisions, secondary legal materials, including: books, legal opinions and interviews, and te1tia1y legal materials, among others: legal dictionaries and the internet and data collection techniques by collecting library data and the field and analyzing data with qualitative methods. The results of the research and discussion can be concluded that 1) the Receiver in the meeting for verification of claim has full authority to approving and I or contested claim the bankruptcy creditors; 2) lawsuit for other matters are regulated in Article 3 paragraph (1) Jo. Elucidation of Alticle 3 paragraph (1) Jo. Other articles in accordance with the classification of cases of other matters, whether contained or not specifically regulate-0 in Law of The Republic of Indonesia Number 37 of 2004 on Bankmptcy and Suspension of Obligation for Payment of Debts (PKPU}; and 3) the Board of Judges of Niaga considers to grant the request for other matters submitted by the bankruptcy creditor.