Implementasi Penyelenggaraan Pelay Anan Air Minum Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2018 Tentang Perusahaan Daerah Air Minum Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara

Abstract

Pengaduan masyarakat yang masuk ke Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia menyangkut air bersih menempati urutan kelima dari sepuluh besar pengaduan yang paling banyak dikeluhkan konsumen. Air yang disediakan perusahaan sering tidak mencukupi kebutuhan warga dan airnya juga tergolong kurang bersih dan berbau kaporit. Rumusan masalah yang diajukan adalah: 1) Bagaimana implementasi penyelenggaraan pelayanan air minum berdasarkan Peraturan Daerah No. 3 Tahun 2018 Tentang Perusahaan Daerah Air Minum Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara, 2) Bagaimana kendala yang dihadapi dalam implementasi penyelenggaraan pelayanan air minum berdasarkan Peraturan Daerah No. 3 Tahun 2018 Tentang Perusahaan Daerah Air Minum Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara. Teori yang digunakan adalah Edward III yang terdiri dari komunikasi, sumber daya, struktur birokrasi dan disposisi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara belum sepenuhnya dapat menerapkan Perda Nomor 3 Tahun 2018, karena perusahaan menghadapi beberapa kendala implementasi, khususnya kendala yang bersumber dari sumber daya perusahaan. Kendala yang dihadapi perusahaan dalam implementasi Perda Nomor 3 Tahun 2018 adalah: kapasitas air yang terbatas, sarana pelayanan air limbah belum optimal, kurangnya ketersediaan dana untuk pengembangan teknologi pengolahan air minum, serta kurang tanggap terhadap keluhan pelanggan. Complaints from the public that go to the Consumers Foundation Indonesia in terms of clean water ranks fifth out of the top ten the most common complaints consumers complain about. Water provided companies often do not meet the needs of residents and the water is also classified less clean and smells of chlorine. The formulation of the problem posed is: 1) How is the implementation of the provision of drinking water services based on Regional Regulation No. 3 of 2018 concerning Regional Drinking Water Companies Tirtanadi, North Sumatra Province, 2) What are the obstacles encountered in implementation of the provision of drinking water services based on Regulations Region No. 3 of 2018 concerning the Tirtanadi Regional Drinking Water Company North Sumatra Province. The theory used is that Edward III consisted of communication, resources, bureaucratic structure and disposition. The results of this study shows that PDAM Tirtanadi of North Sumatra Province has not fully able to apply Regional Regulation Number 3 of 2018, because the company faced several implementation constraints, particularly constraints originating from from company resources. The constraints faced by the company in implementation of Regional Regulation Number 3 of 2018 are: limited water capacity, waste water service facilities are not optimal, lack of availability of funds for development of drinking water treatment technology, as well as lack of responsiveness to customer complain.