Persepsi Masyarakat Tentang Kinerja Kepala Desa Dalam Pembangunan Infrastruktur Di Desa Silimabanua Kecamatan Tuhemberua Kabupaten Nias Utara

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap faktor pendukung dan penghambat kinerja kepala desa dalam pembangunan insfrastruktur di Desa Silimabanua Kecamatan Tuhemberua Kabupaten Nias Utara. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi masyarakat tentang kinerja kepala desa dalam pembangunan insfraktuktur saat ini, masyarakat setempat menganggap bahwa tidak sepenuhnya kinerja kepala desa saat ini baik. Ada beberapa kendala dalam pembangunan jalan yang diprioritaskan, sehingga masih banyak usalan masyarakat yang belum dikerjakan dalam pembangunan desa terutama dalam pembangunan infrasktuktur jalan di antaranya yaitu, masih minimnya partisipasi masyarakat, di mana masyarakat kurang berpartisipasi dalam hal pembangunan desa, seperti bergotong-royong, membersihkan rambu-rambu jalan dan juga mengalirkan air yang tidak mengalir di selokan jalan, ini disebabkan masyarakat sibuk bekerja untuk mencari nafkah keluarga dan terbatasnya SDM yang memadai, di mana ada beberapa perangkat desa yang masih tidak menguasai teknologi dengan baik, sehingga kualitas pembangunan yang dilakukan tidak sesuai dengan harapan masyarakat. Upaya dalam pembangunan di Desa Silimabanua Kecamatan Tuhemberua Kabupaten Nias Utara, di antaranya: peningkatan disiplin kerja, mengikuti pelatihan, dan melibatkan partisipasi masyarakat. The study investigates the perceptions of the village head's performance in infrastructure development in Silimabanua Village, Tuhemberua District, North Nias Regency. The method used is descriptive method. The results show that the village head's performance is not entirely good, with obstacles in priority road construction and lack of community participation. This is due to people working to earn a living for their families and limited human resources. Village officials also lack proper technology mastery, resulting in development quality not meeting societal expectations. To improve the village head's performance, efforts include increasing work discipline, attending training, and involving community participation.