Hubungan Kematangan Emosi Dengan Self Efficacy Pada Remaja Di SMA Negeri 7 Binjai

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kematangan emosi dengan self efficacy pada remaja di SMA Negeri 7 Binjai. Pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 317 orang dan sampel dalam penelitian ini sebanyak 126 orang yang merupakan remaja kelas XI SMA Negeri 7. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan Random sampling dan menggunakan skala Tryout terpakai. Dalam penelitian ini pengumpulan data menggunakan skala Likert. Sesuai dengan pembahasan pada landasan teori, hipotesis yang diajikan dalam penelitian ini yaitu “Adanya hubungan positif kematangan emosi dengan self efficacy pada remaja di SMA Negeri 7 Binjai”. Dengan asumsi semakin tinggi kematangan emosi yang dimiliki remaja, maka semakin tinggi pula tingkat self eefficacy-nya. Dan sebaliknya, semakin rendah tingkat kematangan emosi yang dimiliki remaja, maka semakin rendah tingkat self efficacy-nya. Pada pengujian hipotesis yang diajukan menggunakan koefisien korelasi 𝑟𝑥𝑦 = 0,543. Dengan nilai signifikansi P < 0,000. Menunjukkan bahwa kematangan emosi berkontribusi dengan self efficacy sebesar 29,5%. Maka, terdapat hubungan positif antara kematangan emosi dengan self efficacy. Dari hasil yang sudah didapat, dapat dinyatakan bahwa hipotesis yang diajukan, diterima. This research aims to determine the correlations of emotional maturity and self-efficacy in adolescents at SMA Negeri 7 Binjai. This research uses quantitative methods. The population in this study was 317 people and the sample in this study was 126 people who were teenagers in class XI SMA Negeri 7 Binjai. The sampling technique in this study was random sampling and the Tryout scale was used. In this research, data collection uses a Likert scale. In accordance with the discussion on the theoretical basis, the hypothesis presented in this research is "There is a positive relationship between emotional maturity and self-efficacy in adolescents at SMA Negeri 7 Binjai". Assuming that the higher the emotional maturity of adolescents, the higher their level of self-efficacy. And conversely, the lower the level of emotional maturity a teenager has, the lower the level of self-efficacy. In testing the proposed hypothesis using the correlation coefficient 𝑟𝑥𝑦= 0.543. With a significance value of P < 0.000. Shows that emotional maturity contributes to self-efficacy of 29.5%. So, there is a positive relationship between emotional maturity and self-efficacy. From the results obtained, it can be stated that the hypothesis proposed is accepted.