Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/22788
Title: | Gedung Kesenian di Lubuk Pakam dengan Pendekatan Bangunan Hemat Energi |
Other Titles: | Arts Building in Lubuk Pakam with an Energy Efficient Building Approach |
Authors: | Kasmiati |
metadata.dc.contributor.advisor: | Mourni, Saufa Yardha |
Keywords: | hemat energi;terbarukan;energy saving;renewable |
Issue Date: | 5-Oct-2023 |
Publisher: | Universitas Medan Area |
Series/Report no.: | NPM;198140005 |
Abstract: | Bidang desain dan konstruksi secara bertahap menyampaikan tentang wancana Bangunan Hijau. Penyebab utamanya adalah sistem dan implementasi sistem dan implementasi yang sering kali menghabiskan banyak energi planet ini, merusak ekosistem dan habitat, serta mengganggu kehidupan individu di sekitarnya. Pada tahun 2019 penerapan bangunan-bangunan yang milik pemerintah harus green building, contohnya seperti bangunan hemat energi. Untuk saat ini prinsip bangunan ramah lingkungan tidak hanya diterapkan pada bangunan pemerintah saja tetapi juga harus diterapkan di bangunan swasta dan bangunan public Metode yang digunakan pada perancangan ini ialah metode kualitatif dengan melakukan analisis deskriptif pada penerapan prinsip bangunan Hemat Energi. Pengumpulan data dengan metode studi literatur berupa teori desain bangunan Hemat Energi dan studi banding terkait bangunan yang menerapkan prinsip desain bangunan Hemat Energi.Bangunan sangat berkontribusi terhadap beban lingkungan, bangunan menyumbang 50% dari total pengeluaram energi di Indonesia. Sedangkan rumah tangga dan bisnis menggunakan lebih dari 70% dari total konsumsi listrik negara,menurut statistik tahun 2011 tentang listrik dan energi. Oleh karena itu seorang arsitek, ahli teknik dan konsultan memiliki tanggung jawab sebagai perancang gedung untuk memotivasi, mendorong dan meyakinkan pemilik dan pengembang bangunan gedung untuk mengutamakan penghematan energi dalam bangunan gedung, dan/atau mengganti persediaan energi konvensional dengan sumber energi yang terbarukan. The field of design and construction is gradually conveying the idea of Green Building. The main cause is the systems and implementations that often consume a lot of the planet's energy, damage ecosystems and habitats, and disrupt the lives of individuals around them. In 2019, the implementation of government-owned buildings must be green building, for example, energy-efficient buildings. For now, the principle of environmentally friendly buildings is not only applied to government buildings but also must be applied in private buildings and public buildings. The method used in this design is a qualitative method by conducting a descriptive analysis of the application of the Energy Saving building principle. Data collection with literature study method in the form of Energy Efficient building design theory and comparative studies related to buildings that apply Energy Efficient building design principles. Buildings greatly contribute to environmental loads, buildings account for 50% of the total energy expenditure in Indonesia. While households and businesses use more than 70% of the country's total electricity consumption, according to 2011 statistics on electricity and energy. Therefore architects, engineers and consultants have the responsibility as building designers to motivate, encourage and convince building owners and developers to prioritize energy savings in buildings, and/or replace conventional energy supplies. |
Description: | 121 Halaman |
URI: | https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/22788 |
Appears in Collections: | SP - Architecture |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
198140005 - Kasmiati - Fulltext.pdf | Cover, Abstract, Chapter I, II, III, Bibliography | 2.38 MB | Adobe PDF | View/Open |
198140005 - Kasmiati - Chapter IV-V.pdf Restricted Access | Chapter IV-V | 969.96 kB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.