Religiusitas terhadap Guilty Feeling Dimoderatori oleh Konsep Diri (Study pada Tahanan di Rumah Tahanan Polisi Belawan)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh religiusitas terhadap guilty feeling yang dimoderasi oleh konsep diri pada tahanan di rumah tahanan Polisi Belawan. Sebanyak 200 sampel tahanan yang ada di rumah tahanan Polisi Belawan. Sampel dipilih secara proporsional dengan random sampling. Data diperoleh melalui kuesioner. Teknik analisis data menggunakan model persamaan struktural (SEM) dengan Smart-PLS versi 3.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa religiusitas berpengaruh positif signifikan terhadap guilty feeling, dengan pengaruhnya sebesar 0.615 (61,5%). Religiusitas juga berpengaruh positif signifikan terhadap konsep diri dengan besarnya pengaruh 0.997 (99,7%). Sedangkan konsep diri berpengaruh negative signifikan terhadap guilty feeling sebesar -0,623 (-62,3). Pada peran mediasi ditemukan bahwa konsep diri tidak mampu memoderasi pengaruh antara religiusitas terhadap guilty feeling, dikarenakan pengaruhnya hanya sebesar 0.003. Pengaruh terbesar yang dapat mempengaruhi variabel Guilty Feeling tahanan rumah tahanan Polisi di Belawan adalah variabel Religiusitas. Sedangkan pengaruh negative konsep diri terhadap guilty feeling, mengandung arti bahwa kesadaran para tahanan perlu ditingkatkan, sehingga semakin sadar akan konsep diri, maka para tahanan akan mampu menerima keadaan, bahwasannya mereka menyesali dan juga berubah, sehingga tidak melakukan kesalahan yang sama yang sudah mereka perbuat. Adapun saran yang diberikan adalah bersamasama untuk membangun dan meningkatkan tingkat religiusitas atau nilai-nilai keagamaan serta memberikan masukan terkait dengan konsep diri yang positif kepada para tahanan. Memasukkan nilai-nilai religiusitas diantaranya; ideological dimension, ritual dimension, intellectual involvement, experiented dimensi serta consequential dimension. Dengan meningkatkan nilai-nilai keagamaan para tahanan, harapannya adalah meningkatkan tingkat kesadaran diri para tahanan, khususnya di Rumah Tahanan Polisi Belawan. This study aimed to examine the effect of religiosity on guilt, moderated by self-concept, among inmates being held at the Belawan Police Detention Centre. A total of 200 samples of inmates at the Belawan Police Detention Centre. The sample was selected proportionally using convenience sampling. Data were collected through questionnaires. The data analysis technique is structural equation model (SEM) using Smart-PLS version 3.0. The results show that religiosity has a significant positive effect on guilt, with an effect of 0.615 (61.5%). Religiosity also has a significant positive effect on self-concept with an effect of 0.997 (99.7%). However, self-concept has a significant negative effect on feeling guilty of -0.623 (-62.3). In the mediating role, it was found that self-concept was not able to moderate the effect between religiosity and guilt, because the effect was only 0.003. The biggest influence that can affect the Guilty Feeling variable of inmates at the Belawan Police Detention Centre is the Religiousness variable. While the negative effect of self-concept on guilty feelings implies that the awareness of prisoners needs to be increased, so that the more aware of self-concept, the prisoners will be able to accept the situation that they regret and also change so as not to make the same mistakes they have made. The suggestions given together are to build and increase the level of religiosity or religious values and provide input related to positive self-concept to prisoners. Religious values include: ideological dimension, ritual dimension, intellectual involvement, experiential dimension and consequential dimension. By increasing the religious values of the prisoners, it is hoped to increase the level of self-confidence of the prisoners, especially in Belawan Police Detention Centre.