Analisis Penerapan Sanksi Pidana Terhadap Anak Turut Serta Melakukan Tindak Pidana Pengeroyokan Yang Mengakibatkan Kematian (Studi Putusan Nomor 6/Pid.Sus-Anak/2024/Pn Mdn)

Abstract

Tindak pidana pengeroyokan merupakan tindakan kekerasan yang hanya dilakukan secara bersama sama, tindak pidana pengeroyokan diatur pada Pasal 170 kuhp. Tujuan penelitian Untuk mengetahui penerapan sanksi pidana terhadap Anak turut serta melakukan tindak pidana pengeroyokan yang mengakinatkan kematian dan Untuk mengetahui pertimbangan Hukum terhadap Anak turut serta melakukan tindak pidana Pengeroyokan yang Mengakibatkan Kematian. Metode penelitian yang digunakan yaitu jenis penelitian yuridis normatif, Jenis data adalah data sekunder,primer,tersier. Teknik pengumpulan data pustaka dan lapangan. Analisis data tersebut dilakukan secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa Penerapan sanksi pidana terhadap anak harus dilandaskan pada kebenaran, keadilan dan kesejahteraan anak, kasus perkara anak yang ditangani di Pengadilan Negeri Medan kebanyakan dikenakan sanksi pidana penjara. Selama 3 tahun terakhir hingga sekarang terdapat 278 perkara anak yang ditangani oleh Pengadilan Negeri Medan. Pertimbangan Hukum terhadap tindak pidana yang didakwakan adalah Pasal 170 Ayat 2 ke-3 KUHP. hakim menjatuhkan hukuman 5 tahun penjara dengan mempertimbangkan status pelaku sebagai anak di bawah umur, namun hukuman tersebut dinilai belum mencerminkan rasa keadilan bagi korban dan keluarganya. Pasal 170 KUHP tuntutan pidana penjara yang mengakibatkan maut yaitu 12 tahun, maka terdakwa seharusnya dihukum lebih berat akan lebih baik dipidana 1/2 dari 12 tahun. The criminal act of assault is an act of violence committed collectively, regulated in Article 170 of the Criminal Code. The purpose of the research was to determine the application of criminal sanctions against children participating in the criminal act of assault resulting in death and to find out the legal considerations regarding children participating in the criminal act of assault resulting in death. The research method used was a normative juridical research, with types of data being secondary, primary, and tertiary data. The data collection techniques were literature and field study. The data analysis was carried out qualitatively. The research results showed that the application of criminal sanctions against children had to be based on truth, justice, and the welfare of the child. Most of the child-related cases handled by the Medan District Court resulted in imprisonment sentences. In the last three years until now, there had been 278 child cases handled by the Medan District Court. The legal consideration for the criminal act charged was Article 170 paragraph 2 point 3 of the Criminal Code. The judge sentenced the child to 5 years in prison by taking into account the status of the perpetrator as a minor. However, the sentence was considered not to reflect a sense of justice for the victim and their family. Article 170 of the Criminal Code prescribes a sentence of 12 years imprisonment for acts resulting in death, so the defendant should have been sentenced more severely, ideally to half of the 12 year term.