Analisis Strategi Pengembangan Agrowisata Kebun Kurma (Studi Kasus: Desa Kutambaru Kecamatan Tiganderket Kabupaten Karo Sumatera Utara)

Abstract

Strategi adalah proses evaluasi kekuatan dan kelemahan dibandingkan peluang dan ancaman dalam lingkungan yang dihadapi, serta penentuan strategi pasar produk yang sesuai dengan kemampuan perusahaan. Pengembangan bertujuan meningkatkan keterampilan, pengetahuan, nilai, moral, dan variasi sesuai kebutuhan. Agrowisata merupakan sektor penting dalam perekonomian Indonesia karena dapat meningkatkan pendapatan dan menggali potensi ekonomi petani kecil serta masyarakat pedesaan. Kurma (Phoenix dactylifera L.) adalah komoditas penting di daerah tandus dan panas. Penelitian ini mengidentifikasi faktor internal dan eksternal dalam strategi pengembangan agrowisata kebun kurma di Desa Kutambaru, Kecamatan Tiganderket, Kabupaten Karo, serta merumuskan strategi yang sesuai dan menentukan prioritas strategi pengembangannya. Metode yang digunakan adalah Quota Sampling dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan kondisi internal kebun kurma (Kuta Farm) meliputi kekuatan (lokasi menarik, keunikan kebun kurma, keindahan kontur berbukit) dan kelemahan (akses sulit, pemasaran kurang, fasilitas belum memadai, dan pengelolaan SDM belum optimal). Faktor eksternal meliputi peluang (kecenderungan wisata alam, teknologi, dukungan pemerintah, dan masyarakat) dan ancaman (belum ada wisata sejenis di sekitar kawasan). Strategi yang disarankan adalah penetrasi pasar dengan inovasi terhadap konsep agrowisata, yaitu dengan memperkuat promosi digital, memperluas kerja sama, dan meningkatkan pengalaman pengunjung. Inovasi ini bertujuan untuk menarik lebih banyak wisatawan tanpa mengubah produk utama, tetapi dengan pendekatan yang lebih kreatif dan modern. Strategy is the process of evaluating strengths and weaknesses compared to opportunities and threats in the environment, as well as determining product marketing strategies that align with the company's capabilities. Development aims to improve skills, knowledge, values, morals, and diversity according to needs. Agrotourism is a crucial sector in the Indonesian economy because it can increase income and explore the economic potential of smallholder farmers and rural communities. Dates (Phoenix dactylifera L.) are an important commodity in arid and hot areas. This study identifies internal and external factors in the development strategy of agrotourism date palm plantations in Kutambaru Village, Tiganderket District, Karo Regency, and formulates appropriate strategies and prioritizes development strategies. The methods used were quota sampling and SWOT analysis. The results show that the internal conditions of the date palm plantation (Kuta Farm) include strengths (attractive location, unique date palm plantations, beautiful hilly terrain) and weaknesses (difficult access, insufficient marketing, inadequate facilities, and suboptimal human resource management). External factors include opportunities (nature tourism trends, technology, government and community support) and threats (the lack of similar tourism in the area). The recommended strategy is market penetration through innovation in the agrotourism concept, namely by strengthening digital promotion, expanding collaborations, and improving the visitor experience. This innovation aims to attract more tourists without changing the core product, but with a more creative and modern approach.