Tinjauan Literatur : Pemakaian Pupuk Kompos Limbah Sayur Kubis (Brasica Oleracea Var) Terhadap Tanaman Jagung (Zae Mays L)

Abstract

Penggunaan pupuk kimia secara terus menurus dan berlebihan memiliki dampak yang buruk untuk kesuburan tanah, sehingga punggunaan bahan organik perlu dilakukan untuk meningkatan kesuburan tanah. Penggunaan pupuk organik sangat perlu dilakukan untuk menjaga kesuburan tanah. Limbah kubis dapat dijadikan pupuk organik (kompos) untuk membantu pertumbuhan tanaman. Kubis mengandung salah satu unsur hara esensial yaitu sulfur. Limbah kubis-kubisan memiliki mikroba penting yang dapat dimanfaatkan untuk menyuburkan tanah. Limbah sayur kubis dan sawi mengandung mikroba bermanfaat seperti Lactobacillus sp. dan Saccharomyces sp. Sedangkan jenis fungi yang terdapat pada limbah ini adalah Aspergillus sp. dan Rhizopus sp. Mikroba-mikroba ini memiliki potensi dalam menghambat pertumbuhan pathogen. Continuous and excessive use of chemical fertilizers has a negative impact on soil fertility, so the use of organic materials is necessary to increase soil fertility. The use of organic fertilizers is very necessary to maintain soil fertility. Cabbage waste can be used as organic fertilizer (compost) to help plant growth. Cabbage contains one of the essential nutrients, namely sulfur. Cabbage waste has important microbes that can be used to fertilize the soil. Cabbage and mustard green waste contain beneficial microbes such as Lactobacillus sp. and Saccharomyces sp. While the types of fungi found in this waste are Aspergillus sp. and Rhizopus sp. These microbes have the potential to inhibit the growth of pathogens..