Tinjauan Literatur: Kasgot dan Pemberian PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)

Abstract

Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan komoditas hortikultura strategis di Indonesia yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan permintaan pasar yang stabil. Namun, penurunan produktivitas di beberapa daerah, seperti Gorontalo, masih menjadi tantangan akibat degradasi tanah dan pemupukan yang tidak tepat. Pendekatan budidaya ramah lingkungan seperti penggunaan pupuk organik kasgot dan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) menjadi alternatif solusi yang potensial. Kasgot, hasil biokonversi limbah organik oleh larva Black Soldier Fly (BSF), kaya akan unsur hara makro dan mikro yang mampu memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan kesuburan. Sementara itu, PGPR adalah bakteri rizosfer yang mampu memfiksasi nitrogen, melarutkan fosfat, serta menghasilkan hormon pertumbuhan seperti IAA yang mendukung pertumbuhan tanaman secara optimal. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas kombinasi kasgot dan PGPR terhadap pertumbuhan dan produksi bawang merah berdasarkan literatur terbaru. Hasil kajian menunjukkan bahwa integrasi keduanya berpotensi meningkatkan efisiensi input, memperbaiki kualitas tanah, dan meningkatkan hasil panen secara berkelanjutan, khususnya di lahan marginal seperti tanah Inceptisol. Shallots (Allium ascalonicum L.) are a strategic horticultural commodity in Indonesia that has high economic value and stable market demand. However, the decline in productivity in some areas, such as Gorontalo, is still a challenge due to soil degradation and improper fertilization. Environmentally friendly cultivation approaches such as the use of kasgot organic fertilizers and Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) are potential alternative solutions. Kasgot, the result of bioconversion of organic waste by Black Soldier Fly (BSF) larvae, is rich in macro and micro nutrients that are able to improve soil structure and increase fertility. Meanwhile, PGPR is a rhizosphere bacteria that is able to fix nitrogen, dissolve phosphate, and produce growth hormones such as IAA that support optimal plant growth. This study aims to analyze the effectiveness of the combination of kasgot and PGPR on the growth and production of shallots based on the latest literature. The results of the study show that the integration of the two has the potential to improve input efficiency, improve soil quality, and increase crop yields sustainably, especially on marginal land such as Inceptisol soils.