Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/10013
Title: Perbedaan Keharmonisan Keluarga antara Wanita Bekerja dan yang Tidak Bekerja di Medan
Authors: Nurkini A, Agia Surya
metadata.dc.contributor.advisor: Istiana
Lubis, Affisah Wardah
Keywords: keharmonisan keluarga;wanita bekerja;wanita tidak bekerja
Issue Date: 2009
Publisher: Universitas Medan Area
Description: Kehidupan keluarga yang sejahtera, pastilah menjadi impian setiap orang. Merasa nyaman, diterima, dipercaya dalam keluarga dan yang terpenting, keluarga bisa menjadi tempat penyaluran emosi yang positif. Keluarga adalah unit kecil dalam masyarakat, sebagai unit terkecil dalam masyarakat, keluarga memerlukan organisasi tersendiri dan karena itu perlu ada kepala keluarga sebagai tokoh penting yang mengendalikan perjalanan hidup keluarga yang diasuh dan dibinanya karena terdiri dari beberapa orang maka terjadi interaksi antar pribadi dan ini berpengaruh terhadap keadaan harmonis dan tidak harmonis pada salah seorang anggota keluarga yang selanjutnya berpengaruh pula terhadap pribadi-pribadi lain dalam keluarga (Gunarsa, 1995). Keluarga menurut Ahmadi ( 1991) merupakan kelompok primer yang paling penting didalam masyarakat. Keluarga merupakan sebuah group yang terbentuk dari perhubungan laki-laki dan perempuan, perhubungan dimana sedikit banyak berlangsung lama untuk menciptakan dan membesarkan anak-anak. Jadi keluarga dalam bentuk murni merupakan satu kesatuan sosial yang terdiri dari suami, istri dan anak-anak. Satuan ini mempunyai sifat-sifat tertentu yang sama dimana saja dalam satuan masyarakat manusia. Sistem keluarga dirancang secara khusus untuk membantu memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Sistem keluarga adalah contoh histories, sumber generasi berganda, sistem penafsiran yang berkembang serta kemampuannya untuk bersatu dihadapan anggota keluarga yang tertekan atau menghadapi kesulitan. Keluarga adalah pusat jiwa, puncak energi spiritual dan tempat individu belajar segala hal yang berarti dan cara memaknai setiap hal. Keluarga merupakan kerjasama alamiah untuk melanjutkan perkembangan manusia walaupun manusia memiliki seperangkat pilihan yang tidak terbatas dibandingkan hewan dalam hal siapa yang mencari nafkah, siapa yang menyediakan makanan, siapa yang mengasuh, siapa yang bekerja atau kombinasi apa yang diciptakan para pelaku. Keluarga tidak hanya dibutuhkan untuk kelanjutan perkembangan anak melainkan juga untuk pendewasaan para anggota yang terus menerus (Pearsall, 1996).
URI: http://repository.uma.ac.id/handle/123456789/10013
Appears in Collections:SP - Psychology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
048600160_Agia Surya Nurkini A (no abstract).pdfFulltext3 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.