Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/10140
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Munir, Abdul | - |
dc.contributor.advisor | Metia, Cut | - |
dc.contributor.author | Manullang, Elfindo | - |
dc.date.accessioned | 2019-04-22T05:06:35Z | - |
dc.date.available | 2019-04-22T05:06:35Z | - |
dc.date.issued | 2014-05-20 | - |
dc.identifier.other | 088600302 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.uma.ac.id/handle/123456789/10140 | - |
dc.description | Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku cybersex pada pria dewasa awal di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan, Menurut Cooper (2002) Cybersex didefinisikan sebagai penggunaan internet untuk terlibat dalam aktivitas kesenangan seksual, seperti melihat gambar-gambar erotis, berpartisipasi dalam chatting tentang seks, saling tukar menukar gambar atau email tentang seks, dan lain sebagainya, yang terkadang diikuti oleh masturbasi. Dimana diketahui terdapat 5 (lima) faktor yang mempengaruhi perilaku cybersex, yakni Accesibility, Anonimity, Affordability, Isolation, Fantacy. Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan adalah Pria Dewasa Awai yang melakukan Cybersex di beberapa warung internet di wilayah Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Medan. Baru. Kota Medan dan berjumlah 60 orang yang diambil dengan teknik Incidental Sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah skala perilaku cybersex berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Cooper (1998), Carners, Delmolnico, dan Griffin (2001) yang terdiri dari 40 aitem (a = 0, 883). Analisis data yang digunakan adalah analisis data deskriptif yang menggunakan tabel dan gratis serta proses pembuatan norma yang menggunakan Empirical rules dengan dasar Mean dan SD. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa faktor Affordability (56,7%) menempati urutan pertama sebagai faktor yang paling dominan mempengaruhi perilaku cybersex. Diurutan kedua adalah faktor Fantasy (53,3%.), di urutan ketiga adalah faktor Anonimity (51,7%), selanjutnya diurutan keempat adalah faktor Isolation ( 46, 7%), dan faktor yang berada diurutan kelima adalah faktor Accessibility(43, 3 %). | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Medan Area | en_US |
dc.subject | perilaku cybersex | en_US |
dc.title | Studi Identifikasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Cybersex pada Pria Dewasa Awal Pengguna Komputer di Kota Medan | en_US |
dc.type | Skripsi Sarjana | en_US |
Appears in Collections: | SP - Psychology |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
088600302_Elfindo Manullang.pdf | Fulltext | 3.61 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.