Hubungan Antara Peran Ayah dengan Motivasi Berprestasi Siswa di SMA Perguruan Taman Siswa Medan

Abstract

Penelitian ini be1tujuan untuk melihat hublmgan antara peran ayah dengan motivasi berprestasi. Dengan asumsi semakin besar peran ayah yang diberikan maka akan semakin tinggi motivasi berprestasi remaja. Sebaliknya semakin kecil peran ayah yang diberikan maka akan semakin rendah motivasi berprestasi remaja. Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas x, xi, xii IPA dan IPS SMA Perguruan Taman Siswa Medan. Penelitian ini disusun berdasarkan metode skala Likert dengan menggunakan skala peran ayah menurut Rosenberg dan Wilcox ( dalam Andriani, 2011) yang terdiri dari 7 dimensi-dimensi yakni menjalin hubtmgan yang positif dengan ibu, meluangkan waktu dengan anak, mengasuh anak, mendisiplinkan anak dengan tepat, memperkenalkan anak dengan dunia luar, melindlmgi keluarga, menyediakan perlengkapan anak dan menjadi teladan. Penelitian ini juga menggunakan skala motivasi berprestasi menurut Mc Clelland (1987) yang terdiri dari 5 ciri-ciri yakni pemilihan tingkat kesulitan tugas, ketahanan atau ketekunan dalam mengerjakan tugas, harapan terhadap umpan balik, memiliki tanggtmg jawab pribadi terhadap kinerjanya dan kemampuan lmtuk melakukan inovasi. Berdasarkan analisis data, maka diperoleh hasil sebagai berikut : 1) terdapat hubungan positif yang signifikan antara peran ayah dengan motivasi berprestasi, dimana fxy = 0,433 ; p = 0.000 < 0,050. Berdasarkan basil penelitian ini, maka hipotesis yang diajukan dinyatakan diterima. 2) bahwa peran ayah tergolong rendah, sebab nilai rata-rata empirik (73,093) lebih kecil daripada nilai rata-rata hipotetiknya (85,00) dan motivasi berprestasi siswa tergolong sedang sebab nilai rata-rata empirik (65,571) lebih besar daripada nilai rata-rata hipotetiknya (65,00).