Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/11219
Title: Analisis Pengendalian Kualitas Produk Pellet Dengan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dan Statistical Prosess Control (SPC) Di PT.Gold Coin Indonesia Kim II Mabar
Authors: Siregar, Andreas Supratman
metadata.dc.contributor.advisor: Banjarnahor, Muhammad
Delvika, Yuana
Keywords: sqc;spc;quality
Issue Date: 21-Sep-2019
Publisher: Universitas Medan Area
Series/Report no.: NPM;158150029
Abstract: PT. Gold Coin Indonesia KIM II Mabar, Medan-Belawan, North Sumatra is a company engaged in animal feed production. One of the products is pellet. In the production activity, the company always face the problems related to the product quality produced resulting from the lack of attention in machine maintenance and supervision in the production activity process stage. This matter is the reason for the company to always do the evaluation and look for the cause of product quality decrease. Statistical Quality Control (SQC) and Statistical Process Control (SPC) Methods are one of the analysis methods which function to analyze the cause of defects occurred, both in product quality and production process quality. The aim of the two methods is to find out the cause of product quality decrease so it will increase the product performance and quality produced. Through the SQC method, the result showed that there was data in out of control limit; those were on day 3, 4, 7, 9, 10, 13, 14, 18, 21 and from the data obtained by the biggest out of control was on day 4 of 0.017357; day 7 of 0.016973; day 9 of 0.017508. Whereas, through the SPC method, it was found that there were several processes on the high level of defect processes such as the mixing process of 24%, spraying process of 20%, and granulation process of 14%. Based on the highest defect process percentage conducted an analysis through 5W + 1 H method, it was obtained some causal factors of the defects namely human factor, negligence in working; machine factor, the engine crashed as the blade broken because of the old age of use, mixer machine crashed because of the loose machine components; raw materials factor, the raw material can not be mixed since it was too coarse; method factor, the uncleaned mixing process area, and the power failure caused the production process stopped
Description: PT. Gold Coin Indonesia KIM II Mabar, Medan-Belawan, Sumatera Utara merupakan perusahaan yang bergerak dalam pembuatan pakan ternak. Dan salah satu produk nya adalah pellet. Dalam kegiatan produksinya, perusahaan selalu mengalami masalah yang berhubungan dengan kualitas produk yang dihasilkan yang diakibatkan oleh kurangnya perhatian dalam pemeliharaan mesin dan pengawasan dalam proses tahap kegiatan produksinya. Hal inilah yang membuat perusahaan terus melakukan evaluasi dan mencari sumber penyebab terjadinya menurunya kualitas produk. Metode Statistical Quality Control (SQC) dan Statistical Process Control (SPC) adalah salah satu metode analisis yang memiliki fungsi untuk menganalisis penyebab terjadinya kecacatan yang terjadi, baik dari segi kualitas produk maupu dari segi kualitas proses produksi. Tujuan dari kedua metode tersebut adalah untuk menemukan akar dari penyebab terjadinya menurunya mutu produk sehingga akan meningkatkan kinerja dan kualitas produk yang dihasilkan. Hasil penelitian ini dengan menggunakan metode SQC ditemukan ada data yang berada diluar batas kontrol, yaitu pada hari ke 3,4,7,9,10,13,14,18,21 dan dari data tersebut diperleh data dengan out of control terbesar yaitu pada hari ke 4 sebesar 0,017357, hari ke 7 sebesar 0,016973 dan hari ke 9 sebesar 0,017508. Sedangkan dengan metode SPC ditemukan beberapa proses dengan tingkat kecacatan proses yang tinggi seperti proses pencampuran sebesar 24%, proses penyemprotan sebesar 20% dan proses pembutiran sebesar 14%. Dan berdasarkan dari persentase kecacatan proses tertinggi dilakukan analisis dengan metode 5W + 1H dan diperoleh bahwa ada beberapa faktor penyebab terjadinya kecacatan yaitu faktor manusia yaitu kelalaian dalam bekerja, kemudian faktor mesin yaitu mulai dari mesin mengalami gangguan seperti mata pisau patah karena sudah tua, mesin mixer mengalami kerusakan karena komponen mesin longgar, kemudian faktor bahan baku, yaitu bahan baku tidak bisa bercampur karena terlalu kasar dan faktor metode yaitu tempat proses pencampuran tidak bersih dan adanya gangguan listrik yang menyebabkan proses produksi menjadi berhenti.
URI: http://repository.uma.ac.id/handle/123456789/11219
Appears in Collections:SP - Industrial Engineering

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
158150029 - Andreas Supratman Siregar - Fulltext.pdfCover, Abstarct, Chapter I,II,III, Bibliography2.73 MBAdobe PDFView/Open
158150029 - Andreas Supratman Siregar - Chapter IV.pdf
  Restricted Access
Chapter IV1.32 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.