Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/11299
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Haniza | - |
dc.contributor.advisor | Delvika, Yuana | - |
dc.contributor.author | Siregar, Sarah Anggraini | - |
dc.date.accessioned | 2019-12-05T03:26:26Z | - |
dc.date.available | 2019-12-05T03:26:26Z | - |
dc.date.issued | 2019-09-17 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.uma.ac.id/handle/123456789/11299 | - |
dc.description | PT. Socfindo Kebun Aek Loba merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pabrik kelapa sawit. Tuntutan target produksi membuat operator mengalami tekanan (pressure) yang tinggi sehingga menimbulkan beban kerja mental, suhu udara yang panas distasiun boiler dan stasiun perebusan, pekerjaan yang menoton dan kurangnya komunikasi di stasiun stripper dan loading ramp membuat para pekerja mengalami beban kerja mental. Pada saat seorang pekerja mengalami beban kerja mental yang berlebih maka akan mengalami stres kerja yang akan mengakibatkan menurunnya performansi, efisiensi, dan produktivitas kerja yang bersangkutan. Penelitian di PT. Socfindo Kebun Aek Loba ini bertujuan untuk menganalisis beban kerja yang dialami oleh operator dilantai produksi dengan menggunakan metode National Aeronautics and Space Administration Task Load Index (Nasa-TLX) dengan enam indikator beban kerja, yaitu mental demand, physical demand, temporal demand, performance, effort dan frustation level. Metode Nasa-TLX dilakukan untuk mengetahui beban kerja mental yang dialami dari masing-masing operator. Hasil pengukuran dengan metode Nasa-TLX menunjukan bahwa beban kerja tertinggi yaitu indikator physical demand 88% pada stasiun kerja reception station dan merupakan indikator yang dominan mempengaruhi beban kerja mental operator. Tingginya beban kerja pada operator, sehingga perlu diberikan suatu usulan perbaikan yaitu pemberian waktu isirahat tambahan di sela-sela waktu kerja, rotasi operator, pengaturan shift kerja dan perbaikan kebiasaan individual operator ketika bekerja. Beberapa indikator beban kerja mental yang berpengaruh pada masing-masing stasiun kerja adalah, pada stasiun Reception Station indikator yang paling berpengaruh ialah Physical Demand, untuk Composting Area indikator yang paling berpengaruh adalah Mental Demand, untuk Pressing Stasion indikator yang paling berpengaruh adalah Physycal demand, untuk Kernel Station indikator yang paling berpengaruh adalah Physical Demand, dan untuk stasiun Boiler indikator yang paling berpengaruh adalah Frustation Level. | en_US |
dc.description.abstract | PT. Socfindo Aek Loba Plantation is a company engaged in the oil palm factory field. The demand for production targets pushes the operator to have high pressure causing the mental workload. The hot air temperature in the boiler and boiling stations, the monotonous work and lack of communication in the stripper station and loading ramp; cause the workers to have the mental workload. An excessive mental workload can affect occupational stress and cause a decrease in performance, efficiency, and work productivity of the worker. The research at PT. Socfindo Aek Loba Plantation aims to evaluate the operator’s workload on the production floor through the National Aeronautics and Space Administration Task Load Index (NASA-TLX) method. The method includes six indicators of workload, namely: mental demand, physical demand, temporal demand, performance, effort, and frustration level. The NASA-TLX method was used to discover the operator's mental workload. The measurement result through the NASA-TLX method showed that the highest workload was found in the physical demand indicator of 88% in the reception station. Then, physical demand was the most dominant indicator to influence the operator's mental workload. The high level of operator's mental workload requires proposing certain improvements, namely: additional break time, operator rotation, shifting regulation, and a corrective towards working habit. Some influenced indicators on each work station were: in Reception Station was Physical Demand; in Composting Area was Mental Demand; in Pressing Station and Kernel Station were Physical Demands; in Boiler was Frustration Level. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Medan Area | en_US |
dc.relation.ispartofseries | NPM;158150003 | - |
dc.subject | beban kerja mental | en_US |
dc.subject | NASA-TLX | en_US |
dc.subject | mental workload | en_US |
dc.title | Analisis Beban Kerja Mental Menggunakan Metode NASA TLX Pada bagian Operator Dilantai Produksi di PT. Socfindo Kebun Aek Loba | en_US |
dc.title.alternative | The Analysis of Mental Workload by Using NASA-TLX Method in Operators on Production Floor at PT. Socfindo Aek Loba Plantation | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
Appears in Collections: | SP - Industrial Engineering |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
158150003 - Sarah Anggraini Siregar - Chapter Iv.pdf Restricted Access | Chapter IV | 1.33 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
158150003 - Sarah Anggraini Siregar - Fulltext.pdf | Cover, Abstract, Chapter I, II, III, Bibliography | 2.25 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.