Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/12604
Title: | Keutamaan Itikaf di Masjid |
Authors: | Fauzi, Kemal |
Keywords: | itikaf;masjid |
Issue Date: | 24-Jan-2018 |
Publisher: | Universitas Medan Area |
Abstract: | Dalam pandangan Islam, berjalan ke masjid dengan niat ibadah mendapatkan pahala. Semakin jauh seseorang berjalan atau dengan kata lain, semakin sulit dan banyak pengorbanan yang dilakukan untuk bisa datang ke masjid, maka pahalanya lebih besar. Ada seorang sahabat yang rumahnya jauh dari masjid. Lalu, karena setiap hari untuk melaksanakan shalat berjamaah ia harus mengejar waktu. Akhirnya ia berniat pindah ke dekat masjid madinah. Namun apa yang terjadi? Bukannya Rasulullah itu mendukung, tapi malah melarang sahabat tersebut untuk tinggal di dekat masjid. I’tikaf atau berdiam diri di masjid juga dianggap ibadah. Bahkan pahala orang i’tikaf sama dengan pahala orang mengerjakan shalat sunnah. "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Para Malaikat berdo'a untuk salah seorang dari kalian selama dia masih pada posisi shalatnya dan belum berhadats, 'Ya Allah ampunilah dia. Ya Allah rahmatilah dia'. Dan seseorang dari kalian senantiasa dihitung dalam keadaan shalat selama dia menanti palaksanaan shalat. Dimana tidak ada yang menghalangi dia untuk kembali kepada keluarganya kecuali shalat itu." (HR. Bukhari) |
URI: | https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/12604 |
Appears in Collections: | Buletin Taqwa |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Kemal Fauzi - Keutamaan I'tikaf di Masjid.pdf | Article | 977.02 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.