Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/14089
Title: | Dinamika Konsep Diri Korban Kekerasan Seksual Golongan Incest |
Authors: | Erni, Yuli |
metadata.dc.contributor.advisor: | Lubis, Afisah Khuzaimah, Ummu |
Keywords: | Kekerasan Seksual;konsep diri |
Issue Date: | Apr-2011 |
Publisher: | Universitas Medan Area |
Series/Report no.: | NPM;068600082 |
Abstract: | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dinamika konsep diri dari korban kekerasan seksual Golongan Incest. Perkembangan konsep diri anak terbentuk saat anak masih berada pada usia muda. Orangtua dan saudara yang tinggal dalam satu rumah adalah bagian terpenting, dan orang pertama yang menanggapi perilaku anak. Segala sanjungan, pujian dan penghargaan akan memberikan penilaian positif terhadap diri anak. Sedangkan ejekan, cemoohan dan hardikan akan menyebabkan penilaian negatif terhadap diri anak. Begitu pula yang terjadi pada korban kekerasan seksual peneliti melihat pandangan masyarakat terhadap korban kekerasan seksual selalu negatif seperti cemoohan hardikan, ejekan akan di terima korban dari keluarga dan masyarakat. Hal ini secara tidak langsung akan mempengaruhi penilaian korban terhadap diri dan lingkungannya. Pengetahuan ini dapat memberikan pemahaman kepada orangorang terdekat korban dalam masyarakat untuk memberikan perlakuan yang tepat bagi korban tanpa memberikan pandangan yang negatif Penelitian ini menggunakan metode kualitatif Penelitian ini menggunakan dua orang responden dengan karakteristik yang sama sebagai korban kekerasan seksual incest. Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan wawancara dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kekerasan seksual incest selalu dilakukan oleh keluarga dekat. Perilaku ini diawali ancaman, situasinya terkondisi. Faktor penyebab terjadinya dipengaruhi oleh faktor keluarga termasuk ayah tiri yang suka mengkonsumsi alkohol, ibu jarang berada dirumah, lingkungan tempat tinggal yang permisif serta tingkat pemahaman moral anak yang rendah, internalisasi norma serta kecerdasan yang juga rendah. Dampak kekerasan seksual secara fisik mengalami kehamilan yang tidak diinginkan (KID), aborsi tidak aman, secara psikologis sebagian korban mengalami penurunan kepercayaan diri dan degradasi personality pada korban lain mengalami kemauan yang kuat untuk keluar dari masalahnya. Secara sosial kekerasan seksual mengarahkan korban menjadi kurang peduli terhadap situasi lingkungan. Selain ketiga dampak tersebut di atas pada korban kekerasan seksual juga terjadi perubahan konsep diri. Kekerasan seksual tidak selalu mengakibatkan perubahaan konsep diri yang sama pada korban, pada konsep diri yang negatif korban cenderung merasa kurang mampu untuk mengatasi masalah. Sedangkan konsep diri positif korban cenderung merasa mampu untuk keluar dari masalahnya. |
Description: | 22 Halaman |
URI: | http://repository.uma.ac.id/handle/123456789/14089 |
Appears in Collections: | SP - Psychology |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Yuli Erni - 068600082 - Fulltext.pdf | Cover, Abctract, Introduction, Chapter I, Bibliography | 2.46 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.