Hubungan Minat Menonton Dialog Politis dan Kemampuan Matematis Logis dengan Kemampuan Berpikir Kritis pada Mahasiswa Fakultas Psikologis Universitas Medan Area

Abstract

Penelitian ini bertujuan menguji secara empirik hubungan antara minat menonton dialog politis dan kemampuan matematis logis dengan kemampuan berpikir kritis mahasiswa dan mengetahui seberapa besar kontribusi atau sumbangan minat menonton dialog politis dan kemampuan matematis logis terhadap kemampuan berpikir kritis mahasiswa. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang memiliki indeks prestasi kumulatif minimal 3,00 di Fakultas Psikologi Universitas Medan Area dengan sampel sebanyak 60 mahasiswa yang menggunakan teknik Purposive Sampling dalam pengambilan sampel. V ariabel berpikir kritis diukur melalui metode esay, variabel minat menonton dialog politis diukur melalui metode skala prioritas, sedangkan kemampuan matematis logis diukur melalui metode pilihan berganda. Hubungan antara minat menonton dialog politis dan kemampuan matematis logis dengan kemampuan berpikir kritis mahasiswa diuji dengan menggunakan teknik Analisis Regresi. Terdapat hubungan yang sangat signifikan antara minat menonton dialog politis dan kemampuan matematis logis dengan kemampuan berpikir kritis. Hasil ini dibuktikan dengan koefisien korelasi rxy = 0,572 ; p < 0,010. Adapun koefisien determinan (r2) dari hubungan diatas adalah sebesar r2 = 0,327. Ini artinya minat menonton dialog politis dan kemampuan matematis logis yang dirasakan mahasiswa, memberikan pengaruh sebesar 32, 7% terhadap kemampuan berpikir kritis. Ini berarti masih terdapat sebesar 67,3% pengaruh dari faktor lain terhadap kemampuan berpikir kritis, dimana faktor-faktor lain tersebut diantaranya adalah kecerdasan, kemampuan pemecahan masalah, kemampuan analisis, terapan metode pembelajaran Problem Based Learning, intensitas berdiskusi, dan kemampuan penalaran. Hasil lain dapat dilihat bahwa Persamaan Regresi Y = 24,048 + 0, 148Xl + 0,295X2 yang berarti bahwa persamaan regresi ini dapat memprediksi kemampuan berpikir kritis melalui koefisien 24,048 + ( 0,148 x skor minat menonton dialog politis) + (0,295 x skor kemampuan matematis logis) pada sampel penelitian ini.