Pemfaatan Biomassa Ampas Kelapa dan Ampas Tebu Sebagai Alternatif Bahan Bakar Terbarukan

Abstract

Semakin sulitnya memproduksi bahan bakar minyak dapat mamacu kita untuk menemukan terobosan bahan bakar alternatif. Ampas kelapa dan ampas tebu merupakan biomassa yang mengandung minyak yang dapat diubah menjadi alternatif bahan bakar terbarukan, hal ini juga dapat diwujudkan dengan melimpahnya ampas kelapa dan dan ampas tebu di indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Merancang biopelet dari kombinasi campuran ampas kelapa dan ampas tebu. (2) Menghitung nilai kalor bawah. (3) Mengevaluasi komposisi campuran bahan yang paling efesien. . Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode water boiling test ( WBT ) untuk mengetahui efektifitas pembakaran dan formulasi campuran terbaik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi D (100% kelapa) dengan nilai kalor sebesar 40441 kj/kg dan nilai efesiensi sebesar 92.30% dilanjutkan dengan formulasi C (70:30) memiliki nilai kalor sebesar 25735 kj/kg dan efesiensi pembakarannya sebesar 96.00% , selanjutnya B (60:40)dengan nilai kalor sebesar 25000 kj/kg dengan efesiensi pembakaran yaitu sebesar 94.11% , selanjutnya A (50:50) dengan nili kalor sebesar 21324 kj/kg dengan efesiensi pembakaran yaitu sebesar 88.88% dan yang terakhir E (100% tebu) dengan nilai kalor sebesar 19852 kj/kg dan nilai efesiensi sebesar 90.90%. Perbedaan efesiensi pembakaran disebabkan adanya perbedaan nilai kalor (kj/kg) yang terkandung dalam biopelet tersebut, semakin tinggi nilai kalornya maka semakin tinggi efesiensi pembakarannya. The increasing difficulty of producing fuel oil can spur us to find alternative fuel breakthroughs. Coconut dregs and bagasse are biomass containing oil that can be converted into alternative renewable fuels, this can also be realized by the abundance of coconut pulp and bagasse in Indonesia. The objectives of this study were (1) To design a biopelet from a combination of coconut dregs and bagasse mixture. (2) Calculating the lower heating value. (3) Evaluating the composition of the most efficient mixture of ingredients. . The method used in this research is the water boiling test (WBT) method for the effectiveness of the combustion system and the best mixture formulation. The results showed that formulation D (100% coconut) with a heating value of 40441 kj / kg and an efficiency value of 92.30% natural with formulation C (70:30) had a calorific value of 25735 kj / kg and a combustion efficiency of 96.00%, then B (60:40) with a heating value of 25000 kj / kg with a combustion efficiency of 94.11%, then A (50:50) with a calorific value of 21324 kj / kg with a combustion efficiency of 88.88% and finally E (100% sugarcane) with a heating value of 19852 kj / kg and an efficiency value of 90.90%. The difference in combustion efficiency is due to the difference in the calorific value (kj / kg) contained in the biopelet, the higher the heating value, the higher the combustion efficiency.