Analisa Pengukuran Produktivitas Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Craig Harris pada CV Fawas Jaya Medan

Abstract

Kemampuan bersaing suatu industri tidak hanya diukur dari keunggulan produknya saja dipasaran secara sesaat, tetapi juga kinerja sistem industri secara keseluruhan dalam jangka panjang yang dicerminkan melalui keuntungan yang diperoleh, dapat ditinjau pengembangan usaha dan kesejahteraan tenaga kerjanya, melalui efektifitas industri dengan cara peningkatan kualitas terus menerus. Penelitian dilakukan di CV. Fawas Jaya bertujuan untuk mengukur nilai produktivitasnya dengan menggunakan metode Craig Harris, Pada saat melakukan studi pendahuluan dilapangan, Proses produksi roti kacang mengalami berbagai kendala, dapat dilihat dari terjadinya penurunan produksi diawal tahun 2020 pada bulan Maret output yang dihasilkan sebesar 8.500 pack dengan selisih 7,8% dari bulan Febuari 2020, sehingga produksi terjadi penurunan yang berakibat pengurangan tenaga kerja sebesar 75% dari jumlah normal atau standar pemakaian tenaga kerja dan penggunaan teknologi maupun mesin produksi yang masih manual sehingga memperlambat pencapaian target produksi usaha. Berdasarkan hasil pengukuran produktivitas, selama masa periode pengukuran dengan menetapkan nilai perolehan didapat dari hasil pengukuran adalah biaya tenaga kerja tertinggi terjadi pada bulan Febuari 2019 dengan nilai sebesar 2,66 faktor penyebab terjadinya kenaikan yaitu jam kerja normal, gaji stabil dan lembur dan terendah pada bulan Maret dengan nilai sebesar 1,42 faktor penyebab terjadinya penurunan adalah produksi beroperasi selama 5 hari, jumlah karyawan berkurang karena dirumahkan, dan gaji tidak sesuai UMR. Indeks produktivitas parsial material tertinggi pada bulan Juni 2020 dengan nilai sebesar 4,89 faktor penyebab terjadinya kenaikan adalah bahan baku yang digunakan lebih banyak dari biasanya dan terendah pada bulan Maret 2020 dengan nilai sebesar 1,26 faktor penyebab penurunan adalah output yang dihasilkan lebih kecil. Indeks produktivitas parsial modal tertinggi pada bulan Januari 2019 dengan nilai sebesar 2,07 faktor penyebab terjadinya kenaikan adalah output yang dihasilkan lebih besar dan terendah pada bulan Maret 2020 dengan nilai sebesar 0,10 faktor penyebab terjadinya penurunan adalah output yang dihasilkan lebih kecil. Indeks produktivitas parsial biaya lainya tertinggi pada bulan Januari 2019 dengan nilai sebesar 121,53 faktor penyebab terjadinya kenaikan adalah tetap melakukan pembayaran biaya-biaya (biaya listrik, air dan perawatan kendaraan) dan terendah pada bulan Maret 2020 dengan nilai sebesar 12,07 faktor penyebab terjadinya penurunan adalah tetap membayar biaya listrik, air tetapi sedikit penggunaan energi dan tidak melakukan perawatan mesin dan kendaraan.