Hubungan Frustasi Dengan Perilaku Agresif Pada Remaja

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan peneliti dengan tujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara frustrasi dengan perilaku agresif pada remaja. Sejalan dengan landasan teori, maka diajukan hipotesis yang berbunyi: ada hubungan positif antara frustrasi dengan perilaku agresif pada remaja. Penelitian ini melibatkan 75 orang remaja SMA Tamansiswa Pematangsiantar yang dijadikan sampel dalam penelitian. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Cluster random sampling. Penelitian ini menggunakan skala frustrasi yang diukur dengan menggunakan skala Likert dan Pedoman Observasi Perilaku Agresif yang disusun sendiri oleh peneliti. Dalam membuktikan hipotesis di atas, maka digunakan metode analisis data Product Moment. Berdasarkan analisis data, diperoleh hasil terdapat hubungan positif antara frustrasi dengan perilaku agresif. Hasil ini dibuktikan dengan koefisien korelasi rxy = 0.797; dengan p = 0.000 < 0.05. Sumbangan efektif untuk frustrasi dengan perilaku agresif sebesar 63.6% di mana frustrasi secara signifikan mempengaruhi perilaku agresif pada remaja dan sisanya 36, 4% dipengaruhi oleh faktor lain, seperti faktor biologis, faktor belajar sosial, dan faktor amarah. Dari hasil perhitungan diperoleh frustrasi berada pada kategori sedang di mana mean hipotetik (115) < mean emperik (120.95), di mana selisihnya melebihi bilangan satu SB/SD (23) dan perilaku agresif berada pada kategori sedang di mana mean hipotetik (117.5) < mean emperik (131.40), di mana selisihnya melebihi bilangan satu SB/SD (23.5).