Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Gula Merah Kelapa Sawit di Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan Sumatera Utara

Abstract

Kelangkaan tanaman aren berakibat pada produsen gula merah memilih bahan baku selain nira aren yaitu nira kelapa sawit. Nira kelapa sawit menjadi perhatian para produsen gula merah sebagai bahan baku alternatif produksi gula merah sehingga usaha pembuatan gula merah tetap berlangsung. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis struktur biaya produksi dan pendapatan petani gula merah dari nira kelapa sawit, menganalisis kelayakan usaha pembuatan gula merah dari nira kelapa sawit dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani gula merah dari nira kelapa sawit di Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan. Penelitian ini menggunakan metode survei. Metode penentuan sampel yang digunakan adalah menggunakan metode purposive sampling dengan menggunakan kriteria tertentu. Sampel penelitian sebanyak 15 orang petani yang termasuk ke dalam kriteria di Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan. Sebaran sampel petani yaitu; 5 orang di Desa Pinanggripan, 3 orang di Desa Danau Sijabut, 4 orang di Desa Sijabut Teratai dan 3 orang di Desa Air Teluk Hessa. Metode analisis data penelitian pengujian hipotesis menggunakan metode analisis biaya, analisis pendapatan, analisis kelayakan usaha dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian dari hasil analisis biaya dan pendapatan usaha pembuatan gula merah dari nira kelapa sawit menguntungkan. Hasil analisis BEP produksi menunjukkan bahwa produksi gula merah yaitu rata-rata sebesar 5.501,67 Kg per bulan, dimana produksi lebih besar daripada BEP perhitungan yaitu 5.281,67 Kg maka usaha gula merah dinyatakan layak untuk diusahakan. Hasil analisis BEP harga menunjukkan bahwa harga produksi yaitu rata-rata sebesar Rp.12.000/Kg dimana harga gula merah lebih besar dari pada BEP perhitungan Rp.11.281,62/Kg maka usaha gula merah dinyatakan layak untuk diusahakan. Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa hasil uji asumsi klasik untuk semua data variabel penelitian tidak mengalami masalah. Produksi gula, modal, jumlah tanaman dan produksi nira secara simultan berpengaruh sangat signifikan terhadap pendapatan petani gula merah dari nira kelapa sawit di Kecamatan Air Batu. Produksi gula dan modal secara parsial berpengaruh sangat signifikan sedangkan jumlah tanaman dan produksi nira secara parsial berpengaruh sangat signifikan terhadap pendapatan petani gula merah dari nira kelapa sawit di Kecamatan Air Batu The scarcity of palm plants has resulted in brown sugar producers choosing raw materials other than palm sap, namely palm sap. Palm sap is a concern of brown sugar producers as an alternative raw material for brown sugar production so that the business of making brown sugar continues. The purpose of this study was to analyze the structure of production costs and income of brown sugar farmers from palm sap, analyze the feasibility of making brown sugar from palm sap and analyze the factors that affect the income of brown sugar farmers from palm sap in Air Batu District, Asahan Regency. . This study uses a survey method. The method of determining the sample used is using purposive sampling method using certain criteria. The research sample was 15 farmers who were included in the criteria in Air Batu District, Asahan Regency. The distribution of the sample of farmers, namely; 5 people in Pinanggripan Village, 3 people in Lake Sijabut Village, 4 people in Sijabut Teratai Village and 3 people in Hessa Bay Water Village. The research data analysis method is hypothesis testing using the methods of cost analysis, income analysis, business feasibility analysis and multiple linear regression analysis. The results of the analysis of the costs and income of the business of making brown sugar from palm sap are profitable. The results of the production BEP analysis show that the production of brown sugar is an average of 5,5O1.67 Kg per month, where the production is greater than the calculated BEP of 5,281.67 Kg, so the brown sugar business is declared feasible to be cultivated. The results of the BEP price analysis show that the production price is an average of Rp. 12,OOOIKg where the price of brown sugar is greater than the BEP calculation of Rp. 11,281,62IKg, so the brown sugar business is declared feasible. The results of multiple linear regression analysis showed that the results of the classical assumption test for all research variable data did not experience problems. Sugar production, capital, number of plants and sap production simultaneously have a very significant effect on the income of brown sugar farmers from oil palm sap in Air Batu District. Sugar production and capital partially have a very significant effect, while the number of plants and production of sap partially have a very significant effect on the income of brown sugar farmers from oil palm sap in Air Batu District.