Analisis Rasio Pendapatan Terhadap Partisipasi Anggota Koperasi Karyawan Horasi Wisata Akademi Pariwisata Medan (Kopkarsita Akpar Medan)

Abstract

Pendapatan koperasi dapat berasal dari partisipasi anggota maupun partisipasi non-anggota. Anggota berkewajiban untuk memberikan kontribusi bagi kemajuan usaha koperasinya, namun sumber pendapatan koperasi juga dapat diperoleh dari bukan anggota. Contohnya kerjasama koperasi dengan badan usaha lain dimana anggota koperasi tidak terlibat secara langsung dalam operasionalnya. Hal ini dapat saja dilakukan sejauh kegiatan tersebut ditujukan bagi kepentingan dan kemajuan koperasi. Namun koperasi juga harus memperhatikan bahwa tetap saja anggota harus terlibat dan dilibatkan secara total di dalam pengelolaannya. Kondisi ini dapat dilihat dari rasio pendapatan koperasi yang dapat dibedakan antara partisipasi anggota dan pasrtisipasi no anggota. Cooperative income can come from member participation nor non-member participation. Members are obliged to contribute for the progress of the cooperative's business, but the source of the cooperative's income can also obtained from non-members. For example, cooperative collaboration with business entity others where the members of the cooperative are not directly involved in the operations. This can only be done as long as the activity is intended for the interests and progress of the cooperative. However, cooperatives must also notice that still members must be fully involved and involved in its management. This condition can be seen from the cooperative income ratio which can be distinguished between member participation and non-member participation.