Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/16680
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorLubis, Anggreini Atmei-
dc.contributor.advisorMubarak, Ridho-
dc.contributor.authorSianturi, Dessi Mila Lestary-
dc.date.accessioned2022-03-21T08:15:28Z-
dc.date.available2022-03-21T08:15:28Z-
dc.date.issued2019-
dc.identifier.urihttps://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/16680-
dc.description65 Halamanen_US
dc.description.abstractPenganiayaan merupakan perbuatan yang dilakukan dengan sengaja untuk menimbulkan rasa sakit atau luka pada tubuh orang lain. Tindak pidana penganiayaan diatur dalam Bab ke-XX Buku ke-II KUHP dalam Pasal 351 sampai dengan Pasal 355. Faktor penyebab terjadinya penganiayaan tersebut adalah kesalahpahaman dan tujuan dari penganiayaan tersebut adalah untuk balas dendam. Pertimbangan hakim atas tidak adanya barang bukti dalam tindak pidana penganiayaan pada putusan Nomor : 317/Pid.B/2018/Pn.Mdn adalah dengan mempertimbangkan tidak adanya alasan pembenar dan alasan pemaaf, mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan hal-hal yang memberatkan, mempertimbangkan fakta persidangan dan alat-alat bukti yang sah, serta memperhatikan Pasal 351 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Adapun metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif analiti syang mengarah pada penelitian hukum normatif. Persecution is an act done intentionally to cause pain or injury to the body of another person. The criminal acts of torture are regulated in Chapter XX of the Second Book of the Criminal Code in Articles 351 to 355. The factors causing the persecution are misunderstandings and the purpose of the persecution is to revenge. The judge's consideration of the absence of evidence in a criminal act of persecution in decision Number: 317 / Pid.B / 2018 / Pn.Mdn is to consider the absence of justification reasons and forgiving reasons, considering mitigating matters and incriminating matters, consider the facts of the trial and legal evidence, and pay attention to Article 351 paragraph (1) of the Criminal Code. The research method used in this study is descriptive analysis which leads to normative legal research.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Medan Areaen_US
dc.relation.ispartofseriesNPM;148400167-
dc.subjectpertimbangan pidanaen_US
dc.subjectkeputusan hakimen_US
dc.subjecttidak ada buktien_US
dc.subjectbukti penganiayaanen_US
dc.subjectjudge considerationsen_US
dc.subjectabsence of evidenceen_US
dc.subjectpersecutionen_US
dc.titlePertimbangan Hakim atas Tidak Adanya Barang Bukti dalam Tindak Pidana Penganiayaan (Studi Putusan Nomor: 371/Pid.B/2018/PN.Mdn)en_US
dc.title.alternativeJudge's Consideration of the Absence of Evidence in the Crime of Persecution (Study of Decision Number: 371/Pid.B/2018/PN.Mdn)en_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:SP - Criminal Law

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
148400167 - Dessi Mila Lestary Sianturi - Fulltext.pdfCover, Abstract, Chapter I, II, III, V, Bibliography759.99 kBAdobe PDFView/Open
148400167 - Dessi Mila Lestary Sianturi - Chapter IV.pdf
  Restricted Access
Chapter IV248.4 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.