Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/16770
Title: Kecemasan pada Pelaku yang Menjalani Hubungan Kumpul Kebo (Cohabitation)
Other Titles: Anxiety in Perpetrators in Cohabitation
Authors: Septika, Devira
metadata.dc.contributor.advisor: Minauli, Irna
Lubis, Afisah Wardah
Keywords: kecemasan kumpul kebo;pelaku kumpul kebo;hubungan kumpul kebo;cohabitation
Issue Date: 2-Oct-2009
Publisher: Universitas Medan Area
Series/Report no.: NPM;058600141
Abstract: Menurut Kansil (1989), masyarakat diartikan sebagai persatuan manusia yang sudah ada dua orang atau lebih hidup bersama, sehingga dalam pergaulan hidup itu timbul berbagai hubungan atau pertalian yang mengakibatkan bahwa seseorang dan yang lainnya saling mengenal dan saling mempengaruhi. Setiap anggota masyarakat tentu mempunyai berbagai kepentingan yang beraneka ragam. Di samping ada kepentingan yang sama juga terdapat perbedaan kepentingan yang tidak jarang dapat menimbulkan bentrokan antara yang satu dengan yang lain. Jika bentrokan ini terjadi, maka terjadi guncangan dalam masyarakat. Untuk itu, hukum bertujuan mengadakan suatu imbangan di antara berbagai kepentingan tersebut. Keseimbangan kehidupan dalam masyarakat dapat terjadi apabila hukum yang mengaturnya dapat dilaksanakan, dihormati, dan tidak dilanggar. Apabila sebagian norma (baik tertulis maupun tidak tertulis) tersebut sampai dilanggar oleh sebagian kecil anggota masyarakat, maka dapat dipastikan akan menimbulkan gejolak-gejolak dalam masyarakat. Misalnya kumpul kebo (samen/ even; conjugal union; living in non-matrimonial union; cohabitation) yang merupakan suatu fenomena yang nyata ada di dalam kehidupan masyarakat. According to Kansil (1989), society is defined as unity man which has existed two or more people live together, so that in the association of life arises various relationships or ties that result in that a person and others know and influence each other. Every member of society certainly has various interests that various. Besides having the same interests, there are also differences interests that can often lead to clashes between one with others. If these clashes occur, there will be shocks in society. To that end, the law aims to strike a balance between these various interests. The balance of life in society can be occurs when the law that governs it can be implemented, respected, and not violated. If some of the norms (whether written or unwritten) until it is violated by a small number of community members, it can be ascertained will cause unrest in society. For example, get together (samen/even; conjugal union; living in non-matrimonial union; cohabitation) which is a real phenomenon in life public.
Description: 23 Halaman
URI: http://repository.uma.ac.id/handle/123456789/16770
Appears in Collections:SP - Psychology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
058600141 - Devira Septika - Fulltext.pdfPart (Fulltext can read at Libraries)4.78 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.