Hubungan antara Self Efficacy dengan Perilaku Konformitas Remaja pada Siswa SMP Negeri 6 Padangsidimpuan

Abstract

Penelitian ini menggunakan dua skala yakni skala self efficacy yang terdiri dari lima aspek yaitu: gigih dalam melakukan sesuatu, pengaturan diri, memiliki penilaian diri yang positif, dan memiliki kepuasan diri. Kemudian skala perilaku konformitas terdiri dari tiga aspek yaitu: kepercayaan terhadap kelompok, rasa takut terhadap penyimpangan, kekompakan kelompok. Jumlah populasi yang ada sebanyak 777 orang, dan yang diambil sebanyak 10 % sehingga jumlah sampel menjadi 78 porang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah stratified random sampling. Dalam upaya membuktikan hipotesis di atas maka digunakan teknik analisis data product moment. Teknik ini digunakan menganalisis hubungan antara variabel X-Y. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa (1) terdapat adanya hubungan negatif yang sangat signifikan antara self efficacy dengan perilaku konformitas. Hasil ini dapat diperoleh dengan melihat nilai koefisien hubungan rxy = - 0,471 dengan p < 0,-010. Hal ini berarti hipotesis yang diajukan diterima yang berbunyi ada hubungan yang tergolong normal antara self efficacy dengan perilaku konformitas remaja pada siswa SMP Negeri 6 Padangsidimpuan. (2) Self efficacy tergolong normal, sebab nilai emperik yang diperoleh 128,038 sedangkan nilai hipotetiknya 120 artinya nilai rata-tara empirik lebih besar dari nilai hipotetik. Selain itu diketahui juga bahwa perilaku konformitas juga tergolong normal sebab nilai empirik yang diperoleh 92,295 dan nilai hipotetiknya 90 artinya nilai rata-rata empirik lebih besar dari nilai hipotetik. This study uses two scales, namely the self-efficacy scale which consist from five aspects, namely: persistent in doing something, self-regulation, having positive self-assessment, and have self-satisfaction. Then the behavior scale conformity consists of three aspects, namely: trust in the group, flavor fear of deviation, group cohesiveness. Number of existing population as many as 777 people, and 10% were taken so that the total sample to 78 people. The sampling technique used is stratified random sampling. In an effort to prove the hypothesis above, it is used technique product moment data analysis. This technique is used to analyze connection between X-Y variables. The results of this study are known that (1) there are existence a very significant negative relationship between self-efficacy and conformity behavior. These results can be obtained by looking at the value of the coefficient connection rxy = - 0.471 with p < 0.010. This means that the proposed hypothesis accepted which reads that there is a normal relationship between self-efficacy with adolescent conformity behavior in SMP Negeri 6 Padangsidimpuan students. (2) Self efficacy is classified as normal, because the empirical value obtained is 128,038 whereas The hypothetical value is 120, which means that the empirical mean is greater than the value hypothetical. In addition, it is also known that conformity behavior is also classified as: normal because the empirical value obtained is 92.295 and the hypothetical value is 90 meaning that the empirical mean value is greater than the hypothetical value.