Hubungan antara Kepribadian Tangguh (Hardiness Personality) dengan Optimisme Hidup pada Korban Tsunami di Yayasan Rumah Asuh The Habibie Center, Bada Aceh

Abstract

Sejalan dengan pernyataan Kobasa (dalam Sarafino, 1990) yang menjelaskan bahwa Kepribadian tangguh adalah kepribadian yang mempunyai yang mempunyai fungsi sebagai sumber perlawanan pada saat individu menemui suatu kejadian yang menimbulkan stress. Menurutnya sikap optimis itu tergantung kepada kepribadian dan pola pikir seseorang. Selain itu, Goleman (1996) dalam pernyataanya, yaitu optimisme berarti memiliki pengharapan yang kuat bahwa segala sesuatu dalam kehidupan akan dileawti dengan baik kendati ditimpa kemunduran dan frustasi. Adapun jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 120 orang dan dengan jumlah sampel 50 orang. Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah metode angket dengan menggunakan skala. Dengan teknik analisis data menggunakan teknik korelasi Product Moment dari Karl Pearson. Alasan digunakannya teknik korelasi ini disebabkan karena pada penelitian ini memiliki tujuan ingin melihat hubungan antara satu variabel bebas (kepribadian tangguh/hardiness personality) dengan satu variabel tergantung ( optimisme hidup ). Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa teradapat hubungan positif yang sangat signifikan antara kepribadian tangguh (hardiness personality) dengan optimisme hidup pada korban Tsunami di Rumah Asuh The Habibie Center, Banda Aceh. Artinya semakin tinggi kepribadian tangguh seseorang maka semakin tinggi pula optimisme hidupnya, sebaliknya semakin rendah kepribadian tangguh seseorang maka semakin rendah optimisme hidupnya. Di samping itu, optimisme hidup pada korban Tsunami juga di pengaruhi oleh faktor lain, yaitu faktor spiritual dan faktor keyakinan. In line with Kobasa's statement (in Sarafino, 1990) which explains that tough personality is a personality that has a function as a source of resistance when an individual encounters a stressful event. According to him, an optimistic attitude depends on a person's personality and mindset. In addition, Goleman (1996) in his statement, namely optimism means having strong hope that everything in life will pass well despite setbacks and frustration. The total population in this study was 120 people and with the number of samples is 50 people. The data collection technique that the author uses is the method questionnaire using a scale. With data analysis techniques using Product Moment correlation from Karl Pearson. Reason for using technique this correlation This is because this research has the aim of looking at the relationship between one independent variable (hardness personality) with one variable dependent (optimism of life). Based on the results of the study, the authors can draw the conclusion that there is a very significant positive relationship between hardiness personality and life optimism for Tsunami victims at The Habibie Fostering House Center, Banda Aceh. This means that the higher a person's tough personality, the The higher the optimism in life, the lower the personality The tougher a person is, the lower the optimism in his life. In addition, optimism The life of the Tsunami victims is also influenced by other factors, namely spiritual and spiritual factors belief factor.