Studi Kualitatif Tentang Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di LBH Apik-Aceh

Abstract

Proses kebudayaan patriarkhi telah membuat keluarga menjadi kehidupan yang tertutup. Keluarga dijadikan pusat pendidikan emosi anak-anak, dan tugas ini menjadi beban perempuan. Perempuan menjadi terisolir dalam keluarga yang sudah berjarak dengan masyarakat. Proses modemisasi menugaskan perempuan melayani fungsi-fungsi reproduksi, pengembangkan emosi dan meningkatkan konsumsi. Dalam situasi seperti ini, seorang pribadi laki-laki maupun perempuan terbentuk bukan seperti jati dirinya, melainkan sesuai dengan konstruksi sosial dan disosialisasikan melalui keluarga. Dengan demikian, mulailah terjadi tekanantekanan terhadap pribadi. Laki-laki harus bekerja keras untuk menghidupi keluarga dan merasa bersalah bila tidak melaksanakan tugas itu. Laki-laki bekerja di luar rumah untuk peningkatan produksi, kemudian pulang ke rumah mengembalikan energinya yang hilang. Tugas istrilah untuk membereskan pekerjaan rumah tangga dan memulihkan energi suami demi mendukung produksi masyarakat. Keadaan seperti ini akhirnya menimbulkan banyak tekanan yang dirasakan oleh istri. The process of patriarchal culture has made the family come alive closed ones. The family is used as the center of children's emotional education, and tasks this is a burden on women. Women become isolated in the family which are distant from society. The modemization process assigns woman serve reproductive functions, develop emotions and increase consumption. In a situation like this, a male individual as well as woman formed not like his identity, but in accordance with the construction social and socialized through the family. Thus, it begins to happen pressures to personal. Men have to work hard to live family and feel guilty if they do not carry out the task. Man work outside the house for increased production, then go home to the house restore lost energy. It's the wife's job to clean up household chores and restore husband's energy to support production public. Circumstances like this end up causing a lot of pressure that felt by the wife.