Analisa Sistem Antrian Loket Pembayaran (Kasir) pada CV Toko Happy Swalayan Srigunting dengan Menggunakan Software Arena

Abstract

Toko Happy merupakan salah satu usaha yang bergerak dibidang penyediaan jasa yaitu dalam bentuk swalayan. Fenomena yang sering terjadi di Toko ini adalah lamanya waktu mengantri yang dihadapi oleh para pembeli hal ini diakibatkan dari kurangnya jumlah kasir yang disediakan oleh pihak perusahaan. Toko Happy menggunakan model antrian Multichannel-Single Phase (M/M/S/I) atau model antrian jalur berganda artinya terdapat lebih dari satu loket pembayaran atau kasir yang disediakan untuk melayani pelanggan yang ingin melakukan pembayaran dikasir dengan disiplin antrian SIRO (Service in Random Order), yang mana pelanggan yang datang terlebih dahulu belum tentu dilayani terlebih dahulu maupun pelanggan yang datang terakhir belum tentu dilayani terakhir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari jumlah kasir yang optimal untuk mengurangi waktu dan jumlah antrian. Data yang dikumpulkan merupakan hasil pengamatan secara langsung dari 100 orang pengunjung dimulai dari waktu kedatangan ke kasir, waktu mulai pelayanan, hingga waktu selesai pelayanan untuk satu hari kerja dari pukul 08.00-13.00. Analisis yang dilakukan adalah dengan pendekatan simulasi menggunakan bantuan software Arena. Hasil dari penelitian ini menunjukkan rata-rata jumlah pelanggan yang berada dalam sistem 0,769 pelanggan/jam. Sedangkan rata-rata jumlah pelanggan yang berada dalam antrian adalah 0,334 pelanggan/jam. Rata-rata waktu pelanggan berada di dalam sistem adalah 0,038 jam atau 2,28 menit, sedangkan rata-rata waktu pelanggan berada didalam antrian adalah 0,016 jam atau 1,36 menit, dan tingkat kegunaan sistem yang diperoleh adalah sebesar 43,4%. Sehingga jumlah kasir yang optimal berdasarkan simulasi menggunakan software Arena adalah 3 kasir. Toko Happy is one of the businesses engaged in providing services, namely self-service. The phenomenon that often occurs in this shop is the length of time the buyers face in line; this is due to the lack of cashiers provided by the company. Toko Happy used the Multichannel-Single Phase (M/M/S/I) queuing model or the multiple-line queuing model. It meant that there was more than one payment counter or cashier provided to serve customers who wanted to pay at the cashier with the SIRO (Service in Random Order) queue discipline, where the customer who arrived first was not necessarily served first and the customer who arrived last was not necessarily served last. The purpose of this study was to determine the optimal number of cashiers to reduce service time and the number of queues. The data collected was the result of direct observation of 100 visitors starting from the time of arrival to the cashier, starting time of service, until the time of service completion for one working day from 08.00 a.m. to 01.00 p.m. The analysis carried out was a simulation approach using the Arena software. The results of this study indicated that the average number of customers in the system was 0.769 customers/hour, while the average number of customers in the queue was 0.334 customers/hour. The average time customers were in the system of 0.038 hours or 2.28 minutes, while the average time customers were in the queue of 0.016 hours or 1.36 minutes, and the usability level of the system was obtained at 43.4%. So that the optimal number of cashiers based on simulations using the Arena software were 3 cashiers.