Pengukuran Beban Kerja Mental dengan Menggunakan Metode Nasa-TLX di CV Maju Sejahtera Lestari Medan

Abstract

Seiring dengan berkembangnya dunia industri, perusahaan dan jasa yang bergerak di bidang manufaktur juga ikut berkembang dari waktu ke waktu untuk menghasilkan suatu produk dengan tujuan untuk memenuhi kepuasan konsumen. Tingginya permintaan dan peluang pasar akan kebutuhan ayam utuh maupun daging ayam olahan mendorong beberapa perusahaan untuk meningkatkan produksinya demi memenuhi permintaan pasar. CV Maju Sejahtera Lestari merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pemotongan ayam. Adapun produk yang dihasilkan yakni berupa ayam utuh, ayam boiler, ayam potong dan ayam proses (daging ayam olahan). Penelitian dilakukan di CV Maju Sejahtera Lestari yang bertujuan untuk mengukur beban kerja mental yang dialami oleh operator pada lantai produksi dengan menggunakan metode Nasa-TLX dimana terdapat enam indikator beban kerja yaitu mental demand, physical demand, temporal demand, performance, effort dan frustration level. Metode Nasa-TLX digunakan untuk mengetahui beban kerja mental yang dialami oleh masing-masing operator. Berdasarkan hasil pengukuran dengan metode Nasa-TLX menunjukan bahwa beban kerja yang terjadi antara operator laki-laki dan operator perempuan tingkat tertinggi terjadi pada operator laki-laki yaitu Ridho Mulia pada stasiun penggantungan dengan hasil Weighted Workload (WWL) 84%memiliki skor beban kerja mental yang sangat tinggi dan indikator physical demand merupakan indikator yang paling dominan mempengaruhi beban kerja operator. Tingginya beban kerja mental dapat menimbulkan kelelahan baik secara fisik maupun mental pada operator, sehingga diperlukan usulan perbaikan yaitu memberikan rotasi antar operator dan pemberian waktu istirahat disela waktu bekerja pada stasiun yang memiliki beban kerja mental yang paling tinggi. Along with the development of the industrial world, companies, and services in manufacturing also develop from time to time to produce a product to meet consumer satisfaction. The high demand and market opportunities for both whole chicken and processed chicken have prompted several companies to increase their production to meet market demand. CV Maju Sejahtera Lestari is a company in chicken slaughter. The products produced are whole, boilers, broilers, and processed chickens. The research was conducted at CV Maju Sejahtera Lestari that aimed to measure the mental workload experienced by operators on the production floor using the Nasa-TLX method that there were six workload indicators, namely mental demand, physical demand, temporal demand, performance, effort, and frustration level. The Nasa-TLX method was used to determine the mental workload experienced by each operator. Based on the measurement results using the Nasa- TLX method, it showed that the workload between male operators and female operators was the highest level for male operators, namely Ridho Mulia at the hanging station with the results of Weighted Workload (WWL) 84% had the highest mental workload score and the physical demand indicator was the most dominant indicator affecting the operator's workload. The high mental workload could cause fatigue both physically and mentally for the operator, so it was necessary to propose improvements, namely providing rotations between operators and providing rest periods between working hours at stations that had the highest mental workload.