Subjective Well Being Pada Wanita Single Parent

Abstract

Subjective well-being ialah keadaan sejahtera dan kepuasan hidup yaitu kepuasan yang menyenangkan yang timbul bila kebutuhan dan harapan tertentu indvidu terpenuhi. Wanita single parent adalah orang tua tunggal yang menjanda mengasumsikan tanggung jawab untuk memelihara anak-anak setelah kematian atau perceraian. Penelitan bertujuan untuk mengetahui subjective well-being pada wanita single parent. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologis. Adapun subjek penelitian ini terhadap dua orang wanita single parent yang berada di Medan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan observasi. Hasil penelitian ini menceritakan bahwasanya, responden 1 menjadi single parent karena kekerasan dan perselingkuhan dalam rumah tangga yang mengakibatkan perceraian, sedangkan dengan responden 2 yang menjadi single parent karena kematian suaminya yang diterjang ombak. Responden 1 dan 2 mampu mengharagi diri sendiri mereka sudah nyaman dan berbahagia dengan kesendiriannya untuk tidak menikah lagi. Kedua responden memiliki karakteristik optimis hanya saja yang lebih yakin adalah responden ke 2 karena ada usaha untuk mewujudkan impiannya yaitu menunaikan ibadah haji. Dan kedua responden juga memiliki sifat yang terbuka dengan menceritakan masalah yang mereka alami dan perasaan yang mereak rasakan. Responden 1 tidak dapat mengontrol diri dengan baik karena ia menghindar untuk melihat pasangan yang harmonis sedangkan responden 2 dapat mengendalikan diri. Kedua responden memiliki komponen subjective well-being hanya saja, responden 2 lebih memiliki kepuasan hidup dan afek positif lebih menonjol dari afek negatifnya, dan reponden 1 memiliki kepuasan hidup dan afek negatif yang menonjol dari afek positifnya.