Analisis Tingkat Utilitas dan Penjadwalan Produksi Mesin Huller Menggunakan Metode Fcfs, Spt, Lpt, dan Edd pada PT. Wahana Graha Makmur

Abstract

Perusahaan sudah menerapkan suatu penjadwalan terhadap imesin-mesin produksi dengan memakai suatu mctode penjadwalan yaitu FCFS Tctapi penjadwalan ini kurang optimal dan masih terdapat mesin dalam keadaan mengangtur. Oleh karena itu diperlukan metede lainnya untuk mengoptimalkan proses produksi agar meminimalkan proses penyelesaiannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengctahui tingkat utilitas pada mcsin huller di PT. Walana Graha Makmur dam penjadwalam pengurutan pekerjaan pada mesin huiler dengan menggunakan metode FCFS, SPT,LPT, dan EDD. Metode ini meminimumkan waktu penyelesaian dengan inengurutkan suatu pekerjaan tertentu. Hasil analisis penjadwalan dengan menggunakan metode FCFS, SPT. LPT, dan EDD ini ialah metce FCFS mempunyai waktu penyclesaian selama 27.1 hari. dengan 2.8 jumlah pekerjaan dan 16,1 hari keterlambatan serta memiliki nilai utilitas scbcsar 35.40°,dengan urutan pengerjaan mesin Al, A2. B1, B2, B3. Metode SPT mempunyai waktu penyelesaian selama 27 hari. 2,8 jumlah pekerjaan, 16 hari keterlambatan dan nilai utilitas sebesar 35,51 %. Melode LPT :mempunyai waktu penyclesaian 30.5 hari. 3.2 jumlah pekerjaan, 19.9 hari keterambatan dan nilai utilitas sebesar 31,4 % Metode EDD mempunyai waktu penyclesaian selama 27,1 hari, 2,2 jumlah pekerjaan, 16 hari keteriambatan serta memiliki nilai utilitas sebesar 35,48 % Maka melode yang paling tepat atau sesua yaitu SPT dengan waknu penyelesaian rata rata tercepat serta memiliki nilai utilitas tertinggi dengan urutan pengerjaan mesin Al, A2, B3, B2, Bl. Kemudian lidapatkan rata-rata utilitas lima mesin huller adalah 87,46 % dan rata-rata utilias mesin perbulan dari kelima mesin huller mencapai rata-rata 87,49 %, schingga pemanfaatan rata-rata mesin huller ini sudah optimal. The company has implemented a scheduling of production machines using a scheduling method, namely FCFS, but this scheduling is not optimal and there are still machines in an idle state. Therefore, other methods are needed to optimize the production process in order to minimize the completion process. This study aims to determine the utility level of the huller machine at PT. Walana Graha Makmur and scheduling work sequencing on huiler machines using the FCFS, SPT, LPT, and EDD methods. This method minimizes completion time by sequencing a particular job. The results of the scheduling analysis using the FCFS, SPT method. This LPT, and EDD is FCFS metce has a completion time of 27.1 days. with 2.8 total work and 16.1 days of delay and has a utility value of 35.40°, with the order of machining Al, A2. B1, B2, B3. The SPT method has a completion time of 27 days. 2.8 the amount of work, 16 days of delay and utility value of 35.51%. LPT method: has a completion time of 30.5 days. 3.2 the number of jobs, 19.9 days of delay and a utility value of 31.4% The EDD method has a completion time of 27.1 days, 2.2 the amount of work, 16 days of delay and has a utility value of 35.48% Then the most appropriate method or something, namely SPT with the fastest average completion time and has the highest utility value with the machining sequence Al, A2, B3, B2, Bl. Then the average utility of the five huller machines is 87.46% and the average monthly machine utilization of the five huller machines reaches an average of 87.49%, so that the average utilization of these huller machines was optimal.